BPN: Pembebasan Lahan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Selesai Maret

Giri Hartomo, Jurnalis
Rabu 06 Februari 2019 19:38 WIB
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Foto: Antara)
Share :

JAKARTA - Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) mengungkapkan progres terkini soal pembebasan lahan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Saat ini progres proyek tersebut sudah mencapai 85% lahan yang dibebaskan.

Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN Arie Yuriwin mengatakan, pihaknya terus melakukan proses pembebasan lahan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung. Ditargetkan proses pembebasan lahan proyek ini rampung pada Maret mendatang.

Nantinya proses pembebasan lahan tersebut sudah termasuk juga dengan sertifikasi lahan. Sehingga ketika proyek itu dikerjakan lahan tersebut sudah memiliki sertifkat untuk menghindari kemungkinan digugat pada kemudian hari.

"Dari pengadaan tanahnya Alhamdulillah sudah selesai 85%. Tetapi Insya Allah sebetulnya kita sudah melakukan sertifikasi juga nanti Maret 2019 Insya Allah selesai," ujarnya, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (6/2/2019).

Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Masuki Babak Baru

Arie menambahkan, saat ini masih ada beberapa titik yang terus dilakukan pembebasan. Namun dirinya tidak menyebutkan titik kritis mana yang dimaksud belum dibebaskan tersebut.

"Sekarang hanya titik-titik tertentu saja yang belum selesai tapi sekarang sedang dalam proses," jelasnya.

Sebagai informasi, dari sisi konstruksi, pembanguan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung memasuki babak baru. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku pengelola kereta cepat Bandung-Jakarta, baru saja mendatangkan tunnel boring machine (TBM) atau alat bor raksasa dari China.

Alat yang dikirim dari Zhang - huabang Wharf, Shanghai, China dengan kapal “Phoenix Pine” melalui Tanjung Priok itu, kini telah berada di lokasi tunnel #1 Halim Km 3+600, Jakarta. Selanjutnya, alat tersebut akan dioperasikan Maret mendatang untuk membuat dua jalur terowongan kereta cepat.

Alat bor raksasa TBM akan beroperasi dengan metode shield tunneling di daerah Halim dengan target pengerjaan terowongan sepanjang 1.885 meter. Titik ini merupakan satu dari 22 titik penting pengerjaan konstruk si kereta cepat Bandung- Jakarta yang menelan investasi total sekitar USD6,07 miliar itu.

Baca Juga: Datangkan Bor Raksasa dari China, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dikebut

Metode shield tunneling digunakan karena daerah ini merupakan titik kritis yang bertepatan dengan jalan tol Cikampek dan overpass jalan arteri Jatiwaringin. Kawasan ini merupakan titik terpadat mobilisasi warga Jakarta ke daerah Bekasi dan Bandung.

Pengoperasian alat bor berbobot 3.649 ton dengan diameter 13,19 m dan panjang mencapai 105 meter ini, diyakini tidak akan menghambat lalu lintas tol Jakarta-Cikampek karena tingkat keamanan metode pengerjaan shield tunneling jauh lebih tinggi dibandingkan dengan metode drill, blasting, atau metode lainnya.

Metode ini bekerja seperti cacing bawah tanah yang pengerjaannya dilakukan tanpa mengganggu aktivitas yang ada di atasnya. Selain itu, TBM juga di gunakan pada titik ini karena sesuai dengan aturan Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) Bandara Halim Perdanakusuma yang mengatur ketinggian bangunan dan kemungkinan mengganggu operasional penerbangan.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya