JAKARTA- Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fachmi Idris mengungkapkan, adanya ketidaksesuaian biaya penerimaan iuran dengan pengeluaran. Hal ini menjadi dasar kenapa BPJS Kesehatan defisit.
“Antara biaya manfaat dengan pengeluaran itu miss,” ujarnya, saat mengunjungi kantor Okezone, Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Baca Juga: Dirut Pastikan BPJS Kesehatan Tetap Gratis kecuali Operasi Plastik
Asal tahu saja, defisit BPJS Kesehatan dari tahun ke tahun semakin membengkak. Dari hanya defisit Rp3,3 triliun pada 2014, kemudian Rp5,7 triliun di tahun berikutnya. Kini data terbaru 2018 mencatat angka Rp16,5 triliun.