Menurutnya, penambahan jumlah subsidi tersebut seharusnya tidak masalah jika dilihat dari dampak ekonomi ke depannya. Karena jika membiarkan tarif tersebut mahal maka masyarakat akan kembali menggunakan kendaraan bermotor dan mobil.
Baca Juga: Pembangunan LRT Jabodebek Baru 58%
Sedangkan jika menggunakan kendaraan bermotor dan mobil, kemacetan juga tidak bisa terbendung. Kemacetan yang parah di Jabodebek akan berdampak pada produktivitas yang menurun.
Seperti yang diketahui, dampak kemacetan yang terjadi di Jabodetabek menimbulkan kerugian sebesar Rp65 triliun. Angka tersebut merupakan hitungan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang diterima oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Tapi itu jauh lebih baik dibandingkan kendaraan bermotor dibiarkan itu kerugiannya jauh lebih besar," katanya.