Menteri Rini Sebut 3 Tahun Lagi Indonesia Bisa Gunakan B100

Giri Hartomo, Jurnalis
Senin 18 Februari 2019 19:40 WIB
Ilustrasi: Foto Shutterstock
Share :

JAKARTA - Calon presiden (capres) urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menyebut akan fokus dalam pengembangan energi non fosil pada debat capres Minggu malam. Salah satunya adalah dengan mendorong penggunaan minyak sawit lewat program B100.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, upaya mewujudkan penggunaan B100 bisa terwujud dalam waktu dekat. Bahkan dirinya menyebut jika penggunaan bahan bakar dengan minyak nabati tersebut bisa terwujud dalam waktu tiga tahun mendatang.

"Dalam 3 tahun bisa (menggunakan) B100," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (18/2/2019).

 Baca Juga: Menteri Rini Bakal Kirim Sawit ke Italia Jadi BBM

Akan tetapi lanjut Rini, dalam tiga tahun ke depan penggunaan B100 belum bisa berjalan 100%. Sebab membutuhkan tahapan-tahapan agar seluruh BBM bisa menggunakan minyak nabati sawit.

Sebagai langkah awalnya lanjut Rini, saat ini pemerintah tengah mengoptimalkan penggunanaan B20 terlebih dahulu. Saat ini sendiri penggunaan B20 baru mencapai 98%.

"Cuma masalahnya apakah sudah penuh semua mungkin belum bisa. Jadi untuk menggantikan full solar menurut saya masih makan waktu. Jadi kalau belum bisa menggantikan full solar semua mungkin kita bikin full-nya B50, bukan B100," katanya.

 Baca Juga: Menperin: Penerapan Biodiesel 100% Butuh Waktu 3 Tahun

Rini menambahkan, pihaknya juga telah melakukan beberapa riset untuk mengetahui apakah bisa BBM bisa menggunakan minyak sawit seluruhnya. Dan akhirnya dirinya menemukan sebuah riset yang menyebut jika penggunaan BBM dari minyak sawit bisa dilakukan.

Hal tersebut dia dapatkan dalam kunjungannya ke perusahaan minyak Italia yakni Eni S.p.A. Dalam kunjungannya, Eni ternyata membeli CPO dari Indonesia dan mengolahnya menjadi B100.

"Kita melihat teknologi dari ENI, ENI itu perusahaan minyak Italia yang ternyata mereka itu selama ini beli CPO dari Indonesia yang mereka proses menjadi B100," ujarnya.

 Baca Juga: Soal Energi, Komitmen Jokowi pada Energi Dinilai Komprehensif

Setelah kunjungan itu, PT Pertamina (Persero) kemudian meneken perjanjian kerja sama untuk mengembangkan kilang hijau. Kilang itu nantinya akan memproduksi B100. Namun, dia bilang, secara bertahap akan memproduksi B50 terlebih dahulu sebelum akhirnya akan memproduksi B100.

"Harapan kita mau menggantikan solar dengan betul-betul B100, bukan hanya pakai CPO, bisa pakai CPO, ampas tebu, bisa pakai kaliandra bisa macam-macam," kata Rini.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya