Integrasi Tarif MRT-LRT Harus Dimatangkan

Koran SINDO, Jurnalis
Kamis 28 Februari 2019 11:35 WIB
Foto: Proyek LRT Jakarta (Okezone)
Share :

JAKARTA – Pembahasan tarif mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT) dengan DPRD DKI Jakarta belum dimulai. Integrasi tiket harus dimatangkan demi meningkatkan layanan moda transportasi massal.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima surat apa pun mengenai tarif MRT dan LRT yang sejatinya direncanakan beroperasi pada Maret mendatang.

Seharusnya pembahasan sudah dimulai agar operator dan perbankan bisa memprogramkan tarif dalam kartu pembayaran yang berlaku.

“Sampai sekarang saya belum terima suratnya. Jadi belum ada pembahasan tarif,” ujar Taufik di Jakarta Pusat kemarin.

 Baca Juga: Skybridge LRT ke Halte Transjakarta Rawamangun Rampung April 2019

Keputusan tarif moda transportasi massal harus dibahas terlebih dahulu dengan DPRD mengingat ada subsidi yang diberikan melalui public service obligation (PSO) dari APBD.

Di dalam pembahasan tidak hanya dibicarakan perihal angka, melainkan juga perihal teknis integrasi baik fisik, tiket maupun rute perjalanannya sehingga dengan tarif yang diputuskan, tujuan memindahkan pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum dapat terwujud.

Dia berharap Pemprov DKI segera membahas tarif sebelum dekat pengoperasian MRT dan LRT.

“Orang mau naik angkutan umum itu harus aman, nyaman, mudah, dan tepat waktu. Kalau dari satu moda ke moda transportasi lain tidak satu tarif, itu menyulitkan pengguna. Jadi integrasi sangat diperlukan dan pembahasan perlu waktu,” ujar Taufik.

 Baca Juga: Mau Coba LRT Jakarta Gratis? Catat Tanggalnya

Dia mengakui bahwa tiap operator moda transportasi ber beda-beda seperti Bus Trans jakarta dengan PT Transportasi Jakarta, MRT dengan PT MRT Jakarta, serta LRT dengan PT LRT Jakarta.

Namun itu seharusnya tidak menjadi alasan Pemprov DKI membutuhkan waktu lama untuk membahas integrasi tiket dari satu moda ke moda lain. Hal itu bisa diselesaikan apabila tarif semua moda transportasi digratiskan.

“Orang naik MRT mau lanjut ke Transjakarta tidak perlu membayar dua kali. Cukup bayar Transjakarta saja Rp3.500,” katanya.

Asisten Perekonomian Sekretariat Daerah DKI Jakarta Sri Hartati menuturkan, surat pembahasan tarif dengan DPRD baru diusulkan ke ma rin.

 Baca Juga: Integrasi Dimulai, Penumpang Transjakarta Bisa Langsung Naik LRT

Pembahasan tarif di lingkup internal Pemprov DKI sudah selesai, sayangnya dia enggan menyebutkan hasil pembahasan internal itu.

“Nanti dari pembahasan dengan DPRD bisa diketahui apa saja hasil pembahasan internal. Jadi di situ saja nanti dibedah sekalian dengan DPRD,” ungkapnya.

Semestinya tarif antarmoda transportasi terintegrasi satu dengan lainnya. Dengan begitu pengguna MRT yang melanjutkan perjalanan dengan Transjakarta tidak perlu dua kali membayar. (Bima Setiyadi)

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya