Kalah Saing, Victoria's Secret Tutup 53 Gerai

Koran SINDO, Jurnalis
Selasa 05 Maret 2019 11:56 WIB
Ilustrasi: Foto Koran Sindo
Share :

Melansir Forbes, Victoria’s Secret tidak menyadari berbagai permasalahan yang dihadapinya. L Brands juga menyatakan penunjukan CEO baru PINK dan Victoria’s Secret tidak akan berdampak pada kebijakan baru. Sementara itu, Victoria’s Secret kehilangan 3,8 juta pelanggan dalam dua tahun terakhir.

“Victoria’s Secret dikalahkan Amazon dan Aerie dari American Eagle,” kata Neil Saunders, analis dari Globa Data Retail.

Kompetisi industri lingerie juga semakin ketat pada beberapa tahun terakhir. Munculnya startup seperti Adore Me dan ThirdLove juga merusak pasar Saunders. Para startup itu menjual lingerie yang lebih tepat dan sering digunakan setiap hari oleh perempuan. Mereka juga tidak memanfaatkan selebritas dunia atau model ternama untuk mempromosikan produk bra. Startup lebih mengandalkan promosi standar dan memanfaatkan jaringan media sosial.

“Itu (industri lingerie ) menjadi kategori yang atraktif,” papar Burgdoefer.

Ritel besar juga mengancam Saunders. Target (TGT) meluncurkan produk bra baru dan brand pakaian dalam untuk perempuan dewasa dan gadis remaja yang disebut dengan Auden. Bra Auden dijual dengan harga USD22 dan di bawahnya. Sedangkan Lululemon dan Walmart juga ikut bermain dengan menghadirkan produk bra dan lingerie.

Wallmart yang me mi liki Bare Necessities bermain dengan produk bra dengan banyak ukuran tubuh. Rival utama Victoria’s Secret seperti Aerie yang dimiliki American Eagle Outfitters tetap menampilkan produk yang terlihat alamiah.

Namun, Aerie tetap tidak mampu menggeser Victoria’s Secret yang masih menjadi nomor satu di industri lingerie meskipun memiliki ceruk pasar 24% dan mengalami penurunan dari 32%. Dalam analisis Janine Stichter dari Jefferies, Victoria’s Secret tidak mengungkapkan akan mengakhiri fashion show atau menggunakan model marketing yang inklusif. Perubahan identitas itu memang sangat sulit dilakukan oleh Victoria’s Secret.

“Orang mengidentifikasi Victoria’s Secret dengan fashion show dan eksklusivitas selama 20 tahun terakhir. Mereka terkenal dengan model yang seksi dan terkenal,” kata Stichter.

“Jika mereka harus mengubah haluan, saya tidak berpikir itu akan menghilangkan autentisitasnya. Tapi, mereka tidak memiliki opsi besar lainnya,” jelasnya.

Terus apa yang akan dilakukan Victoria’s Secret? Tammy Roberts Myers, wakil presiden dan juru bicara Victoria’s Secret, mengungkapkan, CEO baru Victoria’s Secret dan PINK akan fokus pada keanekaragaman produk.

“Itu menjadi kesempatan untuk meningkatkan performa,” paparnya. Myers menjelaskan, Victoria’s Secret akan meluncurkan produk baru berupa lingerie yang terbatas, dan pakaian renang bertema digital pada Maret ini. 

“Kita akan melanjutkan kecepatan suplai jaringan untuk uji coba, pembacaan dan membaca reaksi pasar,” jelas Myers ke pada Today. Victoria’s Secret beroperasi di 80 negara di seluruh dunia. L Brands secara khusus memiliki dan mengoperasikan Victoria’s Secret di AS, Inggris, Kanada, dan China.

(Feby Novalius)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya