Menurut dia, masuknya pasar rakyat ke ekosistem daring juga memungkinkan pemerintah dapat memantau stok dan harga komoditas di setiap pasar secara nasional. Data tersebut juga dapat diintegrasikan dengan data produksi.
Sebelumnya, Enggar juga mengatakan pembuatan aplikasi dengan menggandeng Asosiasi E-commerce Indonesia (IdEA) dan perusahaan rintisan atau start-up untuk membangun ekosistem perdagangan daring di pasar rakyat.
"Online itu suatu keniscayaan yang tidak bisa kita hindari. Pasar rakyat kalau tidak dikembangkan akan menjadi persoalan sosial bagi kita," kata Enggar.
Ada pun sepanjang 2015-2018, Kemendag telah membangun dan merevitalisasi 4.211 pasar rakyat dan ada 1.037 pasar yang akan terus diselesaikan pada tahun ini.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)