JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan hari ini menghadiri kegiatan diseminasi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), PT PLN (Persero) 2019-2028 di Kantor Pusat PLN Jakarta.
Dalam sambutannya, Jonan menyatakan bahwa acara tahunan diseminasi RUPTL 2019-2028 ini untuk menyesuaikan dengan dinamika masyarakat dan pertumbuhan. Di mana salah satu yang jadi tolak ukur yaitu dinamika dari kebutuhan masyarakat.
"Masyarakat sebagai pelanggan atau badan usaha. Ada juga dinamika perubahan dan timbulnya energi primer dan lain-lain," ujarnya, Senin (18/3/2019).
Baca Juga: Target Pembangkit Listrik Energi Terbarukan Dinaikkan Jadi 16.000 Mw
Dia menjelaskan pemerintah menetapkan bauran energi baru terbarukan (EBT) dalam listrik dan transportasi total minimal 23% di 2025. "Jadi, ini tantangan yang menurut saya besar sekali karena sekarang 13%," ungkapnya.
Dia menuturkan, apabila listrik baik Independent Power Producer (IPP) dan dibangun sendiri oleh PLN. Itu berarti pembangkit listrik dari renewable energy atau energi berupa terbarukan (EBT) harus dikejar.
"Hal yang penting menurut saya adalah pemerintah memutuskan RUPTL tahun untuk tahun ini. Orang tanya ke saya, semua renewable energy baik IPP maupun EBT, bisa dibahas langsung dan kalau sepakat bisa dimasukkan," katanya.
Baca Juga: Ditanya DPR soal Target 23% Energi Baru Terbarukan, Menteri Jonan: Bisa!
(Dani Jumadil Akhir)