Menurutnya, kalau memang pembangunan PLTU merusak lingkungan, terumbu karang di wilayah tersebut akan hancur lembur. Tapi tidak terbukti, malahan di sekitar PLTU Paiton menjadi destinasi wisata baik turis lokal maupun internasional.
"PLTU ini sudah beroperasi sejak 1994. Teknologinya tidak kalah dengan pembangkit listrik baru yang dibangun. Jadi PLTU Paiton itu terbesar se-ASEAN ini bisa bersih. Itu fakta. Kalau dikelola dengan benar, patuhi, kembangkan itu. Jadi terbukti," ujarnya.
Saat ini kata Sugiyanto, pengelolaan PLTU Paiton jadi benchmark baik PLN maupun pihak swasta dalam mengelola PLTU.
"Dari sisi lingkungan tidak ada dampak buruk. Kalau ada dampak buruk enggak mungkin KLHK berikan apresiasi proper emas," ujarnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)