"Menunggu evakuasi selesai untuk bisa dikerjakan lebih baik dan desain lebih baik," ucapnya.
Di samping itu lanjut Basuki, pihaknya juga membantu proses evakuasi dengan membersihkan beberapa lumpur dijalan. Sebab menurutnya, hasil laporan di lapangan, akses jalan tertutup lumpur sungai yang meluap ke jalan.
"Darurat, menjaga agar konektivitas jalannya bisa dipakai, karena itu tertutup lumpur semua. Jadi begitu hujan, sungai menguap, lumpur naik lagi," jelasnya.
Sebagai informasi, hingga Senin (18/3/2019) pukul 15.00 WIB, banjir bandang yang terjadi di Sentani, Jayapura, Papua pada Sabtu (16/3) pukul 21.30 waktu setempat telah menyebabkan 79 jiwa meninggal dunia dan 43 jiwa belum ditemukan.