JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta akan membangun lima flyover dengan anggaran mencapai Rp250 miliar. Rencana proyek jembatan layang itu masih tahap lelang.
Lima flyover yang bakal dibangun tahun ini, yakni di kawasan Senen, Jakarta Pusat; dekat IISIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan; Cakung, Jakarta Timur; Tanjung Barat, Jakarta Selatan; dan Sunter Permai, Jakarta Utara.
Menurut Kepala Seksi Perencanaan Pembangunan Simpang dan Jalan Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta Sofiatun, pembangunan flyover itu untuk mengurangi kemacetan di perlintasan sebidang kereta api.
Baca Juga: Pemprov DKI Bangun Empat Flyover Tahun Depan, Ini Daftarnya
Di setiap lokasi pembangunan flyover, Dinas Bina Marga DKI telah menganggarkan Rp50 miliar. “Jadi, totalnya Rp250 miliar,” ucapnya kemarin.
Berdasarkan pantauan di kawasan Jalan Panjang, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, perlintasan sebidang kereta menyebabkan kemacet an.
Headtime kereta yang begitu padat membuat pintu perlintasan kerap buka tutup. Kemacetan kian tak terhindarkan lantaran kendaraan menumpuk di dua sisi, baik dari arah Kebon Jeruk maupun Flyover Pesing. Saking padatnya, jalur umum banyak kendaraan terpaksa mengantre di jalur bus Transjakarta (busway).
Tono, 36, pengendara sepeda motor mengakui, kemacetan parahdikawasanituterjadisetiap sore. Pintu perlintasan bukatutup setiap lima menit. Dia berharap di kawasan Jalan Panjang, Kedoya, dibangun terowongan atau underpass membentuk pola pertigaan, seperti underpass di Matraman-Pramuka. Dengan begitu, kepadatan kendaraan bisa diminimalisasikan.
Sementara di kawasan ITC Roxy Mas, Jakarta Pusat, meski ada flyover dan perlintasan sebidang ditutup, warga malah membangun kembali perlintasan liar. Mereka mencabut bekas rel dan membuat jalan selebar dua meter untuk dilintasi sepeda motor. “Pak Ogah” kemudian menarik sejumlah uang menggunakan kardus dan kaleng bekas. Bila tak memberi uang, jalan akan sedikit terhambat.
“Kalau parkir di Roxy kenanya Rp7.000, buat parkir liar Rp5.000, buat lewat rel Rp2.000,” kata Tatang, pengendara motor.
Baca Juga: Menjamurnya Perlintasan Sebidang di Bekasi: Tolong Segera Dibuat Palang Pintunya!
Camat Grogol Petamburan Didit Sumaryanta menutur kan, keberadaan perlintasan sebidang di Jalan Latumenten, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, sangat mengganggu. Akibat perjalanan kereta, justru menimbulkan kemacetan di kawasan itu. Saat sore hari kepadatan semakin parah. Kemacetan sampai jalan menuju Mall Taman Anggrek.
“Gimana nggak macet, kereta saja melintas per lima menit,” ucapnya.
Dia tengah mengusulkan pembangunan flyover untuk mengurai kemacetan. “Semoga saja disetujui supaya kawasan itu bebas macet,” kata Didit. Senior Manager Corporate Communication Daop 1 PT KAI Eva Chairunissa mengapresiasi pembangunan lima flyover di perlintasan sebidang kereta. “Tentu kita berharap setelah selesai pembangunan langsung diikuti penutupan perlintasan sebidang yang ada,” ujarnya.
Keberadaan flyover selain memberikan keselamatan bagi pengendara juga memberikan rasa aman bagi perjalanan kereta. Sementara pembangunan Flyover Jalan RE Martadinata yang dimulai Oktober 2018 belum rampung, kini Pemkot Bogor sudah kembali mengusulkan proyek jembatan layang di dua titik lain.