JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta memberikan peringatan keras pada kontraktor proyek light rail transit (LRT) Jabodebek dan Jalan Tol Becakayu karena pembangunannya menyebabkan banjir. Kontraktor diminta menyiapkan semua instrumen pencegah banjir termasuk mematuhi analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) yang telah disepakati bersama.
Itu diungkapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau langsung pembangunan infrastruktur di Pancoran, Jakarta Selatan, dan Kebon Nanas, Jakarta Timur, kemarin. Proyek di dua kawasan tersebut diduga menyebabkan saluran air tersumbat sehingga menimbulkan genangan saat hujan tiba.
“Pagi ini saya menginspeksi lokasi-lokasi yang menjadi tempat pembangunan yang menutup saluran air sehingga ketika hujan deras dengan volume besar seperti kemarin terja digenangan cukup lama. Kita temukan saluran-saluran air tertutup pilar-pilar pembangunan LRT,” ujar Anies di Pancoran, Jakarta Selatan, kemarin.
Baca Juga: Tol Becakayu Dilanjutkan, Jalan Kalimalang Ditutup 700 Meter
Menurut dia, kontraktor tidak mampu menyiapkan pompa air untuk mengatasi genangan karena pompa yang tersedia bersifat mobile dan tidak permanen. Selain itu, jumlah pompa masih kurang sehingga Pemprov DKI melalui Dinas Sumber Daya Air ikut turun tangan. Dalam peninjauan proyek LRT di Cawang, dia menemukan saluran air tertutup lumpur akibat penggalian proyek. Di ruas Jalan Tol Becakayu, Anies juga mendapati saluran air tertutup total dan tidak di siapkan mekanisme saluran penggantinya.
“Jadi, mereka akan melakukan koreksi. Saya akan pantau. Saya minta Adhi Karya dan Waskita lebih cepat dalam mengantisipasi. Ini semua ada di amdal. Ketika menyusun amdal itu ada kewajiban-kewajiban bagi mereka menyiapkan semua instrumen pencegah banjir,” katanya.
Baca Juga: Beroperasi Maret 2019, Intip Persiapan LRT Jakarta