Plh Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Intan Ahmad mengatakan, kampusnya sangat mendukung dan mendorong semangat mahasiswanya untuk berwirausaha.
Salah satunya melalui Fakultas Ekonomi, mereka bersama Inkubator Bisnis UNJ telah berhasil mengembangkan 10 startup , yaitu SMOCO, Kampung Inggris Digital (KID), Bookita, Talangin, Let Share, Picku, Motto Ban, Kulinary, Promo In, dan Yourspace.
Mantan Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan KemenristekDikti itu menjelaskan, ke-10 startup itu sebelumnya telah mengikuti kegiatan pembinaan dan pendampingan melalui kegiatan Founder Academy yang diselenggarakan Ciputra One yang merupakan bagian dari Ciputra Group.
“Beberapa startup yang digawangi oleh mahasiswa - mahasiswa Fakultas Ekonomi dan beberapa fakultas lain di UNJ ini juga telah meraih prestasi dalam ajang kompetisi startup Get In The Ring Jakarta 2019 kategori Vote Terbanyak, yaitu KID, SMOCO, dan Bookita,” katanya.
Sementara itu, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menerangkan pentingnya tiga prinsip untuk pengembangan produk inovatif dari startup ini, yaitu harga (cost ) produksi yang relatif rendah, price competitiveness (harga jual yang kompetitif), serta durability .
“Sudah saatnya para peneliti, perekayasa maupun inovator muda di Indonesia memikirkan hal ini jika ingin berhasil dengan program startup -nya,” ujar Nasir.
Sementara itu pengamat pendidikan dari Universitas Paramadina Totok Amin berpendapat, di perguruan tinggi sudah ada mata kuliah kewirausahaan sebagai pendukung atmosfer kampus untuk mengembangkan wirausaha.
Dia menyarankan, mata kuliah kewirausahaan yang ada di kampus harus diperbarui materi kuliahnya setiap saat karena perkembangan bisnis dan teknologi yang sedemikian cepat. “Dunia bisnis itu sekarang dinamis dan beda jauh dengan lima tahun lalu. Jangan sampai isinya masih jadul dan dosennya juga belum updated. Jadi konten mata kuliah perlu dirombak dan disesuaikan. Dosennya perlu dilatih soal bisnis startup dan segala aspeknya,” urainya.
(Feby Novalius)