JAKARTA - Indonesia dan Swedia melalui ISPC Apindo dan Swedish Energy Agency alias Badan Energi Swedia melakukan kerjasama untuk mengembangkan energi terbarukan. Seperti diketahui, pemerintah sendiri ingin agar energi terbarukan bisa lebih dikembangkan hingga 23% pada tahun 2025 mendatang.
Perwakilan dari Badan Energi Swedia Paul Westin mengatakan, kerjasama ini adalah untuk meningkatkan kerjasama antara kedua negara. Khususnya dalam meningkatkan bisnis, efesiensi dan konservasi energi serta penelitian dan pengembangan energi terbarukan.
"Poin utama dari perjanjian kerja sama antara negara-negara kita adalah untuk memperkuat pertukaran pengetahuan dan meningkatkan bisnis pada efisiensi dan konservasi energi, solusi smart grid, serta pengembangan kapasitas dan penelitian dan pengembangan mengenai energi terbarukan dan misalnya masalah pengelolaan limbah, " ujarnya di Kantor Apindo, Jakarta, Rabu (10/4/2019).
Baca Juga: Penggunaan Energi Terbarukan Indonesia Masih Kalah dari India
Sebagai informasi, implementasi MoU Badan Energi Swedia (otoritas pemerintah) dan Bisnis Swedia (Dewan Perdagangan dan Investasi Swedia) bergabung bersama-sama untuk mengatur Business Accelerator Program Indonesia (BAPI). Program ini berfokus pada bisnis inovatif dalam energi terbarukan dan efisiensi energi, antara Indonesia dan Swedia.
BAPI telah berjalan sejak 2015, menyediakan kontak, berbagi pengetahuan, dan peluang bisnis antara perusahaan Swedia dan Indonesia yang bekerja dengan solusi energi berkelanjutan.
Sejak 2015, sekitar 15 perusahaan kecil dan menengah Swedia telah aktif dalam program menuju Indonesia. Mulai dari 2019, program BAPI ini menggunakan ISPC. Apindo menyambut baik inisiatif ini bahwa program BAPI melibatkan ISPC Apindo untuk membawa implementasi energi berkelanjutan ke meja, meningkatkan kolaborasi antara sektor swasta Indonesia dan Swedia, dan membuat masalah ini untuk dibahas lebih lanjut.