JAKARTA - Indonesia bersama dengan Swedia melakukan kerjasama dalam pengembangan energi terbarukan. Komitmen ini terjadi usai pertemuan business to business (B2B) yang terjadi antara pengusaha Indonesia dan Swedia pada hari ini.
Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Surya Darma mengatakan dengan kerjasama ini, Indonesia bisa mendongkrak sektor Energi Baru Terbarukan (EBT). Diperkirakan, dengan kerjasama ini, akselarasi pengembangan EBT Indonesia bisa mencapai 23% pada 2025
"Oleh karena itu, kita dalam beberapa tahun terkahir itu kan ingin meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan yang 2025 itu menjadi 23%," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (10/4/2019).
Baca Juga: Target Pemanfaatan 23%, Energi Terbarukan Dikejar Bertahap
Menurutnya, Indonesia masih sangat ketinggalan jauh dalam pengembangan EBT. Karena Swedia sendiri sudah mengincar untuk lepas dari bayang-bayang penggunaaan energi fosil.
"Nah indonesia dengan program peningkatan 23% ini kan masih tertinggal jauh dibandingkan mereka. Karena itu kita harapkan berbagai sektor kita tingkatkan," katanya.
Saat ini sendiri lanjut Surya, realisasi EBT Indonesia masih berada di kisaran 8%. Artinya untuk sampai menjadi 23%, Indonesia masih harus kerja keras agar target tersebut bisa tercapai.