JAKARTA - Kurs dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena tanda-tanda stabilisasi ekonomi di China dan awal yang kuat untuk musim pelaporan laba perusahaan-perusahaan AS mendorong permintaan terhadap aset-aset berisiko.
Dikutip dari Antaranews, Sabtu (13/4/2019), Selera investor terhadap mata uang berisiko mendapat dorongan setelah data China menunjukkan ekspor berbalik naik pada bulan lalu, membantu mengimbangi impor yang lebih lemah, dan laporan penurunan lain dalam perkiraan pertumbuhan Jerman, kata para analis.
Dolar AS juga melemah di tengah serangkaian data ekonomi utama Amerika yang baru dirilis.
Harga-harga impor AS naik 0,6% pada Maret, menyusul kenaikan 1,0% pada Februari, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Jumat (12/4/2019). Kenaikan pada Maret dan Februari didorong oleh kenaikan harga bahan bakar.
Sementara itu, harga-harga untuk ekspor AS meningkat 0,7% untuk bulan kedua berturut-turut pada Maret, disumbang oleh harga-harga pertanian dan nonpertanian, kata departemen itu.