Sebagaimana diketahui pada jalur ganda eksisting, baik itu Kereta Commuterline (KRL), maupun KA Jarak Jauh dan KA Lokal masih menggunakan jalur secara bersamaan. Dengan beroperasinya jalur dwi ganda, operasional KRL akan dipisahkan dengan operasional KA Jarak Jauh dan KA Lokal. KRL menggunakan jalur ganda eksisting sedangkan KA Jarak Jauh dan KA Lokal menggunakan jalur ganda yang baru.
Di saat window time ini pun pekerjaan SO juga harus mempertimbangkan pengoperasian KA Jarak Jauh yang datang dari arah timur menuju Jakarta. Sehingga praktis, waktu efektif pelaksanaan SO sangat terbatas.
Pun demikian dengan jumlah SDM ataupun tenaga kerja yang dilibatkan pada kegiatan SO ini. Sebanyak kurang lebih 270 orang tenaga kerja bekerja pada waktu dini hari (di saat kebanyakan masyarakat sedang beristirahat) guna selesainya pelaksanaan SO tersebut. Penggunaan alat berat, yang biasanya digunakan untuk membantu penyelesaian SO tidak dimungkinkan karena kondisi di lapangan yang tidak memungkinkan penempatan alat berat.
Praktis pelaksanaan SO pada segmen Jatinegara ini mengandalkan tenaga ratusan pekerja yang telah melaksanakan berbagai persiapan sejak pukul 20.00 WIB. Pada akhirnya, tepat pukul 04.45 WIB) KA Taksaka sebagai kereta jarak jauh pertama yang melewati jalur ganda baru tersebut, diikuti oleh KA-KA jarak jauh lainnya.
Hal ini merupakan sejarah baru dalam perkeretaapian, khususnya pengembangan perkeretaapian di Jabodetabek, karena setelah dinanti selama hampir kurang lebih 17 tahun, akhirnya jalur dwi ganda tersebut dapat beroperasi, walaupun masih pada segmen DDT Jatinegara – Cakung.
(Feby Novalius)