JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) meraup laba bersih sebesar Rp584,8 miliar pada kuartal I-2019. Laba bersih ini tidak mengalami kenaikan yang berarti alias stagnan jika dibandingkan kuartal I-2018 yang sebesar Rp583 miliar.
"Pencapaian laba bersih ini tidak terlepas dari mulai beroperasinya jalan tol baru dan masifnya kebutuhan pendanaan untuk penyelesaian konstruksi proyek jalan tol," Corporate Secretary Jasa Marga M Agus Setiawan dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (24/4/2019).
Sementara itu, Jasa Marga mencatat ebitda sebesar Rp1,81 triliun, tumbuh sebesar 14,5% atau sekitar Rp229,58 Miliar dibandingkan dengan kuartal I tahun lalu. Jasa Marga pada periode ini juga mampu mencatat margin ebitda sebesar 71,8% lebih besar dari kuartal I tahun 2018 sebesar 66,30%.
Baca Juga: Laba Bersih Jasa Marga Naik 6,5% Jadi Rp583 Miliar di Kuartal I
Dari sisi pendapatan usaha di luar konstruksi, Jasa Marga mencatat pendapatan usaha sebesar Rp2,52 triliun atau meningkat 5,7% dari kuartal I tahun 2018. Angka tersebut berasal dari kontribusi Pendapatan Tol sebesar Rp2,34 triliun atau naik 6,3% dibandingkan Kuartal I tahun 2018.
Dari total pendapatan tol tersebut, kontribusi pendapatan tol dari anak perusahaan mencapai 16,11% meningkat 4,78% dibandingkan kontribusi pendapatan tol di anak perusahaan di kuartal I tahun lalu yaitu hanya sebesar 11,33%.
Kenaikan kontribusi tersebut merupakan dampak positif dari pengoperasian jalan tol baru dan konektivitas jaringan Jalan Tol Trans Jawa di akhir tahun 2018.
"Di sisi usaha lain, Jasa Marga membukukan pendapatan usaha lain sebesar Rp179,6 miliar," katanya.
Dalam sisi pendanaan, untuk menjaga kondisi keuangan Perusahaan agar tetap solid dan untuk memperkuat struktur permodalan Perusahaan, Jasa Marga kembali melakukan inovasi alternatif pendanaan berbasis ekuitas yaitu Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur (KIK DINFRA).
Baca Juga: Antisipasi Jasa Marga Atasi Macet saat Mudik Lebaran
Produk keuangan KIK DINFRA Jasa Marga ini merupakan Produk KIK DINFRA yang pertama kali dicatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Seluruh capaian tersebut merupakan pembuktian Jasa Marga untuk tetap menjaga kinerja positif.
Pada sisi operasional, Jasa Marga telah mengoperasikan Jalan Tol Medan-Kualanamu Tebing Tinggi Seksi 7 (Sei Rampah – Tebing Tinggi) sepanjang 9,26 Km. Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera yang akan menghubungkan Aceh hingga Lampung. Saat ini jalan tol tersebut dapat memperlancar arus transportasi dan logistik antara Kota Medan, Bandara Internasional Kualanamu, Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, dan Kawasan Pariwisata Danau Toba.