Investasi Industri Manufaktur Tembus Rp226,18 Triliun

Koran SINDO, Jurnalis
Rabu 24 April 2019 11:19 WIB
Ilustrasi: Foto Koran Sindo
Share :

JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat investasi sektor industri manufaktur pada 2018 mencapai Rp226,18 triliun. Nilai investasi itu meningkat sekitar Rp30,44 triliun jika dibandingkan tahun 2014 lalu tercatat Rp195,74 triliun.

”Dengan peningkatan investasi tersebut, pemerintah berupaya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) industri, baik di skala besar maupun kecil,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto di Jakarta, kemarin.

Airlangga menyampaikan, terdapat tiga pilar utama yang perlu menjadi perhatian untuk memacu pertumbuhan industri nasional, yaitu investasi, teknologi, dan SDM. Menurutnya, ketersediaan SDM yang terampil sangat diperlukan guna meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor industri.

 Baca Juga: Menperin Optimistis Industri Manufaktur Meroket Usai Pemilu

Apalagi Indonesia sekarang punya potensi tersebut seiring dengan adanya bonus demografi yang sedang kita nikmati hingga tahun 2030,”katanya.

Dalam menyiapkan SDM yang berkompeten di bidang industri, Kemenperin siap menggelontorkan anggaran sebesar Rp1,78 triliun untuk program pendidikan vokasi industri pada 2019.

Program tersebut menjadi salah satu andalan pemerintah menyiapkan angkatan kerja di dalam negeri yang bisa menerapkan industri 4.0. Untuk itu, pihaknya terus berupaya menciptakan SDM kompeten terutama yang siap menghadapi era industri 4.0.

Menurutnya, Indonesia perlu merombak kurikulum pendidikan dengan lebih menekankan pada bidang science, technology, engineering, arts, and mathematics (STEAM). Selain itu, pemerintah terus fokus meningkatkan kualitas unit pendidikan vokasi.

Hingga saat ini, kata dia, Kemenperin telah memiliki sembilan sekolah menengah kejuruan (SMK), 10 politeknik, dan dua akademi komunitas. Beberapa program peningkatan SDM lainnya, kata Airlangga, telah dilakukan melalui program link and match antara industri dan SMK.

 Baca Juga: Capres Perlu Bahas Strategi Perbaiki Industri Manufaktur dalam Debat

Dengan program tersebut ditargetkan Indonesia mampu meningkatkan kompetensi dari para lulusan SMK sehingga bisa langsung bekerja di industri karena kurikulum yang diajarkan mengikuti kebutuhan di sektor industri.

”Sekarang ada 855 perusahaan yang melakukan kerja sama dengan 2.012 SMK. Untuk itu, kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada SMK dan industri yang sangat antusias ikut serta dalam program strategis tersebut,”kata dia.

Melalui program-program pengembangan SDM tersebut, pihaknya optimistis memasang target pertumbuhan industri nonmigas sebesar 5,4% pada 2019.

Adapun sektor-sektor yang diproyeksikan tumbuh tinggi, antara lain industri makanan dan minuman 9,86% permesinan 7%, tekstil dan pakaian 5,61%, serta industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki 5,40%.

Dia mencatat, pada periode 2014-2017 terjadi penambahan populasi industri besar dan sedang dari 2014 sebanyak 25.094 unit usaha menjadi 30.992 unit usaha pada 2018. Hal itu menurutnya menumbuhkan 5.898 unit usaha baru.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya