Asal tahu saja, pasca disuspensi selama tujuh tahun, perseroan belum akan melakukan aksi korporasi baik penerbitan obligasi, rights issue, maupun buyback saham pada tahun ini. “Kami akan lebih fokus meningkatkan kinerja dengan sumber daya yang ada dari kami,” kata Benny Rachmat.
Baca Juga : BLTA Lepas Kepemilikan Saham di Anak Usaha
Tercatat di kuartal pertama 2019, BLTA membukukan pendapatan USD5,45 juta, turun 15,76% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD6,47 juta. Penurunan pendapatan pada kuartal I-2019, menurut Benny, karena ada dua kapal yang tidak beroperasi karena dalam perawatan. "Saat maintenance tidak menghasilkan pendapatan dan memakan beban," ungkapnya.
Per 31 Maret 2019, BLTA memiliki delapan unit kapal dan seluruh kapal BLTA terikat kontrak sehingga memiliki utilisasi penuh seandainya tidak sedang dalam perawatan. Tahun ini, BLTA berencana untuk meningkatkan pendapatan lewat non asset based. Pendapatan non asset based bakal itu salah satunya bakal memanfaatkan kapal sewa untuk meningkatkan pendapatan.
(Rani Hardjanti)