NEW YORK - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada akhir perdagangan pada hari Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), di tengah melemahnya pound sterling Inggris karena kisruh yang berkelanjutan atas Brexit.
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengkonfirmasikan hari Rabu bahwa dia masih ingin Inggris meninggalkan Uni Eropa. Namun, PM May menolak referendum kedua tentang Serikat Kepabeanan Uni Eropa. Demikian seperti dilansir Antaranews, Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Baca Juga: Dolar AS Bangkit Lagi
Laporan media yang meluas di London pada hari Rabu mengatakan May akan mengajukan proposal Brexit kepada Anggota Parlemen (MP) pada awal Juni untuk keempat kalinya.
Downing Street mengatakan pemerintah berencana untuk menerbitkan RUU Penarikan Perjanjian pada pekan pertama Juni mulai tanggal 3 untuk memaksa anggota parlemen ke dalam pilihan antara kesepakatan di atas meja atau kemungkinan Brexit dibatalkan. Namun, Partai Serikat Demokrat (DUP) di House of Commons dilaporkan secara tegas tidak berencana untuk mendukung RUU tersebut.