JAKARTA - Kurs Dolar Amerika Serikat (AS) berhasil rebound pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi) di tengah kejatuhan mata uang euro.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,22% menjadi 97,5363 pada akhir perdagangan. Demikian seperti dilansir Xinhua, Jakarta, Rabu (15/5/2019).
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1207 dolar dari 1,1231 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2904 dolar dari 1,2965 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,6944 dolar dari 0,6950 dolar.
Baca Juga: Aksi China Balas Kebijakan Tarif Trump, Dolar AS Langsung Jeblok
Dolar AS membeli 109,63 yen Jepang, lebih tinggi dari 109,33 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 1,0094 franc Swiss dari 1,0065 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3466 dolar Kanada dari 1,3467 dolar Kanada.
Mata uang euro melemah, karena Wakil Perdana Menteri Italia Matteo Salvini mengatakan, negara mungkin melanggar peraturan fiskal Uni Eropa tentang defisit anggaran untuk meningkatkan lapangan kerja, meningkatkan kekhawatiran atas tingkat utang Italia dan ekonomi Eropa.
"Jika perlu kita menembus beberapa batasan, seperti 3% atau 130%-140%, kita siap untuk melanjutkan," kata Salvini, merujuk pada persentase utang Italia dalam PDB-nya.