S&P menaikkan peringkat pemerintah Indonesia ke BBB dengan alasan prospek pertumbuhan yang kuat dan kebijakan fiskal yang positif.
"Nilai tukar rupiah stabil dan cenderung menguat dengan kenaikan ratting S&P dua Knot kemarin. Kami melihat inflow akan semakin besar dan bawa rupiah stabil dan menguat seperti yang dilihat hari ini," ujar Perry di Gedung BI.
Baca Juga: Bos BI Ungkap Alasan Rupiah Menguat di Awal Juni
Selain sinergi yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Kementerian Keuangan. Investor cenderung menggunakan momentum kenaikan peringkat S&P untuk segera masuk ke pasar obligasi secepatnya. Kenaikan peringkat surat utang diyakini berpengaruh besar, sehingga obligasi Indonesia jadi menggiurkan.
Di sisi lain, The Fed bilang bahwa dalam waktu dekat akan memangkas suku bunga acuan, karena adanya kemungkinan perlambatan ekonomi di AS. Hal ini menjadi sentimen pendukung dari global terhadap pergerakan rupiah dalam pekan ini.
(Dani Jumadil Akhir)