LRT Velodrom Siap Uji Coba Publik Besok

Koran SINDO, Jurnalis
Senin 10 Juni 2019 11:14 WIB
LRT Jakarta (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Moda transportasi kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Velodrom-Kelapa Gading mulai diujicobakan untuk masyarakat umum pada Selasa (11/6) besok.

Namun, secara komersial operasional LRT berjarak 5,6 kilometer belum diketahui kapan akan dilaksanakan. Corporate Communication Manager PT LRT Jakarta Melisa Suciati mengatakan, dalam persiapan menuju operasi komersial LRT Jakarta, pihaknya memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati fasilitas moda transportasi publik baru itu.

Program Uji Publik LRT Jakarta ini akan dimulai pada Selasa (11/6) dengan waktu operasi kereta mulai dari pukul 5.30-23.00 WIB dengan selang waktu antarkereta (headway) sekitar 10 menit. ”Uji coba sampai LRT diperbolehkan operasi secara komersial.

Kami selaku operator hanya menjalankan sistem pengoperasian saja. Masalah teknis izin operasional, silakan ke PT Jakarta Propertindo (Jakpro),” kata Melisa, kemarin. Melisa menjelaskan, tujuan utama program uji publik ini tidak hanya mempersiapkan sistem perkeretaapian dan sumber daya manusianya saja.

Baca Juga: Terintegrasi, Skybridge Stasiun LRT Velodrome-Halte Busway Dikebut

Tapi, juga familiarisasi dan edukasi kepada masyarakat terhadap moda transportasi baru perlu dipersiapkan dengan baik dalam menyongsong peradaban budaya baru bertransportasi publik. Terdapat lima stasiun yang digunakan sebagai akses naik dan turun penumpang, yaitu Stasiun Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Pulomas, Equestrian, dan Velodrom. ”Stasiun Pegangsaan masih dalam proses pembangunan,” katanya.

Penumpang cukup membawa e-ticket yang didapatkan dari pendaftaran uji publik secara online di laman PT LRT Jakarta menuju salah satu stasiun LRT Jakarta.

E-ticket akan divalidasi oleh petugas di loket stasiun dan ditukarkan dengan tiket Single Journey Trip (SJT) sebagai akses masuk penumpang ke area berbayar (paid area ) dan melakukan perjalanan dengan LRT Jakarta. Setibanya di stasiun tujuan, SJT akan diminta kembali oleh petugas di gerbang tiket keluar.

 

Pada saat mengikuti uji publik, masyarakat diimbau menjaga kenyamanan dan ketertiban bersama di antaranya dengan menjaga kebersihan, membudayakan antre, mengutamakan kursi prioritas untuk penyandang disabilitas, wanita hamil, dan lanjut usia, tidak makan dan minum di dalam kereta, tidak memutar musik atau berbicara dengan keras, serta tidak melakukan kampanye politik di seluruh area LRT Jakarta dalam bentuk apapun.

”Uji coba publik tiga hari pertama itu kuotanya 5.000 penumpang setiap hari. Setelah itu, kita lepas. Ada enam rangkaian kereta yang beroperasi selama uji coba publik.

Kapasitas satu rangkaian itu sekitar 267 orang,” ungkapnya. Direktur Proyek LRT PT Jakarta Propertindo, Iwan Takwin mengatakan, operasi komersial LRT hanya tinggal menunggu izin operasional Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.

Sebab Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah mengeluarkan rekomendasi teknis atas uji coba yang dilakukan selama ini. Menurutnya, rekomendasi teknis tersebut menjadi dasar Dishub DKI Jakarta mengeluarkan izin operasional.

”Integrasi di Stasiun Velodrom dengan halte bus Transjakarta Rawamangun yang dibangun melalui jembatan penghubung (skybridge ) sudah selesai dibangun. Jadi LRT bisa ke Dukuh Atas,” ungkapnya.

Terkait kelanjutan pembangunan LRT, kata Iwan, saat ini pihaknya sedang menyelesaikan studi kajian dan kelayakannya. Karena untuk kajian studi dari Rawamangun akan diteruskan ke Manggarai dan dari Depo Kelapa Gading diteruskan ke Jakarta International Stadium di kawasan Sarana Rekreasi Olahraga, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

”LRT harus diteruskan supaya bisa melayani mobilitas masyarakat dalam menggunakan angkutan umum,” katanya. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko menuturkan, rekomendasi teknis yang diberikan Kemenhub itu atas uji coba LRT saat pelaksanaan Asian Games 2018.

”Ya, dokumennya harus diperbarui PT Jakpro,” ungkapnya. Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike meminta agar Pemprov DKI Jakarta memastikan kelanjutan LRT fase II.

Sebab apabila operasional LRT dari Velodrom-Kelapa Gading sejauh 5,6 kilometer itu, LRT hanyalah menjadi hiasan saja meskipun terintegrasi dengan Transjakarta.

(Bima Setiyadi)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya