Revolusi Industri Udara, Penerbangan Bakal Gunakan Pesawat Luar Angkasa

Koran SINDO, Jurnalis
Minggu 16 Juni 2019 14:11 WIB
Ilustrasi: Foto Koran Sindo
Share :

SpaceX bahkan mengatakan pesawat miliknya mampu mengelilingi bumi dalam hitungan menit. Selain itu kapasitas pesawat luar angkasa SpaceX mampu menampung hingga 100 orang. Pesawat itu mampu menembus langit New York menuju Shanghai dalam waktu 39 menit.

Bandingkan dengan penerbangan menggunakan pesawat yang bisa mencapai 15 jam lebih, belum termasuk transit di negara lain. UBS mengestimasi jumlah penumpang penerbangan jarak jauh mencapai 150 juta orang per tahun.

Perjalanan itu melalui 527.000 rute dengan jumlah rata-rata 309 kursi. Jika 5% perjalanan itu diambil alih pesawat luar angkasa dengan tarif USD2.500, peluang pendapatannya sekitar USD20 miliar per tahun.

“Kapasitas pesawat luar angkasa saat ini baru 100 kursi. Tapi kami yakin frekuensi perjalanan luar angkasa akan meningkat,” ungkap UBS. “Meski sebagian orang berpikir penggunaan jalur luar angkasa sebagai alternatif penerbangan jarak jauh kurang memungkinkan, kami kira pasarnya besar,” ungkap UBS.

Potensi Pariwisata

Sampai sekarang pariwisata luar angkasa berhasil dilakukan Space Adventures. Dalam dua dekade terakhir perusahaan tersebut mengirimkan tujuh turis dengan menggunakan roket pabrikan Rusia, Soyuz.

Dengan tarif USD20 juta per orang, mereka tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional selama sepekan. Kini jumlah perusahaan luar angkasa terus menjamur. Mereka menawarkan perjalanan pariwisata menuju orbit rendah bumi.

Virgin Galactic dan Blue Origin merupakan dua perusahaan yang hampir sukses merealisasi proyek itu. Menurut UBS, sektor ini menjadi pasar paling potensial yang bergerak pesat. Pada bulan lalu Virgin Galactic mengirimkan penumpang pertama Beth Moses sebagai bagian dari uji coba penerbangan menuju luar angkasa.

Pesawat Virgin Galactic hanya memuat enam penumpang dan dua pilot. Jumlah penumpang yang masuk dalam daftar antrean pariwisata Virgin Galactic mencapai 600 orang. Harga tiket Virgin Galactic sekitar USD250.000 per orang.

UBS meyakini model bisnis yang diusung Virgin Galactic, baik sebagai perusahaan pariwisata luar angkasa ataupun produsen pesawat ulang alik, menunjukkan adanya pertumbuhan bisnis penerbangan. Mereka diperkirakan menciptakan sejarah baru.

Blue Origin juga mendekati sukses dalam program pariwisata luar angkasa. Perusahaan yang didirikan CEO Amazon Jeff Bezos itu melancarkan program bisnisnya dengan merancang sistem roket New Shepard.

Blue Origins, begitu juga dengan Virgin Galactic, menggunakan pesawat yang dapat digunakan ulang. Elon Musk melalui SpaceX juga merancang pesawat luar angkasa untuk para turis yang ingin berwisata ke bulan.

Salah satu penumpang yang sudah mem-booking perjalanan itu ialah miliarder asal Jepang Yusaku Maezawa. Dia direncanakan terbang menuju satelit alami itu bersama tujuh orang lainnya pada 2023.

(Feby Novalius)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya