Salip Thailand, Transaksi di Bursa Indonesia Jadi yang Tertinggi di ASEAN

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Rabu 26 Juni 2019 13:10 WIB
Foto: RUPS Bursa Efek Indonesia (Okezone)
Share :

JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan pasar modal Indonesia terus berkembang hingga mampu bersaing dengan negara-negara di ASEAN. Secara rata-rata frekuensi transaksi harian saham bahkan mampu menjadi yang tertinggi.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menyatakan, frekuensi transaksi saham pasar modal Indonesia menjadi yang tertinggi di ASEAN pada tahun 2018 yakni 387 ribu transaksi per hari. Mampu menyalip Thailand yang 342 ribu transaksi, Malaysia 180 ribu transaksi, Filipina 106 ribu transaksi, dan Vietnam 86 ribu transaksi.

Baca Juga: BEI dan MNC Sekuritas Resmikan Galeri Investasi Pasar Alam Bekasi

Kondisi ini pun berlanjut hingga tahun ini, di mana pada data April 2019 BEI mencatat frekuensi transaksi mencapai 436 ribu per hari. Tetap menjadi tertinggi dari Thailand yang 288 ribu transaksi, Malaysia 180 ribu transaksi, Filipina 89 ribu transaksi, dan Vietnam 80 ribu transaksi.

"Frekuensi transaksi saham harian, pasar modal Indonesia sudah menyalip Thailand, selama ini kan Thailand memimpin di ASEAN. Tapi kami mulai salip di 2018 dan bahkan di 2019," ujarnya dalam konferensi pers usai RUPST BEI di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (26/6/2019).

Baca Juga: BEI Tandai 51 Emiten Bermasalah, Investor Wajib Perhatikan

Dalam jumlah perusahaan yang tercatat di sepanjang tahun 2018, Indonesia juga menjadi terbanyak di ASEAN. Tahun lalu ada 57 perusahaan baru yang melantai di BEI, mengalahkan Vietnam yang 35 emiten, Malaysia 22 emiten, Thailand 19 emiten, Singapura 17 emiten, dan Filipina 1 emiten.

"Selain menjadi IPO yang terbanyak di kawasan ASEAN pada tahun lalu, pencapaian 57 perusahaan itu juga menjadi yang terbanyak sejak 26 tahun privatisasi BEI pada tahun 1992," jelas dia.

Meski demikian, secara total jumlah perusahaan yang tercatat di pasar modal, Indonesia masih kalah dengan tiga negara tetangga. Data April 2019 tercatat jumlah emiten di BEI sebanyak 629, kalah dari Malaysia yang 914 emiten, Singapura 740 emiten, dan Thailand 708 emiten.

Meski demikian, secara pertumbuhan emiten sejak 5 tahun terakhir Indonesia memang masih unggul. Sejak 2015 ke April 2019, jumlah emiten pasar modal Thailand tumbuh 15,5%, Malaysia hanya tumbuh 1%, bahkan Singapura malah mengalami penurunan 4,5%.

"Melihat jumlah pertumbuhan perusahaan tercatat juga melampaui negara-negara tetangga. Indonesia sejak 2015 tumbuh 24,3%, dari 506 emiten jadi 629 emiten di April 2019," kata Inarno.

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya