NEW YORK - Kurs dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Hal itu disebabkan belanja konsumen dan pendapatan pribadi AS meningkat pada Mei, menunjuk ke tingkat inflasi yang hangat.
Pengeluaran konsumsi pribadi AS (personal consumption expenditures/PCE), metrik utama pengeluaran rumah tangga, naik 0,4% pada basis yang disesuaikan secara musiman pada Mei dari bulan sebelumnya, kata Departemen Perdagangan pada Jumat (28/6/2019).
Pertumbuhan itu terjadi seiring dengan peningkatan 88,6 miliar dolar AS dalam pendapatan pribadi di bulan tersebut, naik 0,5% dari bulan sebelumnya.
Indeks harga PCE menguat 0,2% pada Mei. Tidak termasuk harga pangan dan energi yang fluktuatif, indeks harga inti PCE naik 0,2%.
Secara tahun ke tahun, indeks harga PCE inti, ukuran inflasi yang disukai oleh Federal Reserve AS, naik 1,6% pada Mei, di bawah target tingkat inflasi bank sentral sebesar 2,0%.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,05% menjadi 96,1415 pada akhir perdagangan.
Dikutip dari Antaranews, Sabtu (29/6/2019), pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1375 dari USD1,1373 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,2702 dari USD1,2665 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,7018 dari USD0,7004.
Dolar AS dibeli 107,78 yen Jepang, lebih tinggi dari 107,73 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9755 franc Swiss dari 0,9759 franc Swiss, dan jatuh ke 1,3082 dolar Kanada dari 1,3093 dolar Kanada.
(Rani Hardjanti)