Menurut dia, jika wewenang ini tidak ada kepastian harus dikelola oleh siapa maka ada 2,5 juta ton beras yang terancam busuk karena tidak bisa disalurkan melalui BPNT. Oleh karenanya, Bulog mau tidak mau menggelontorkan beras tersebut ke pasar bebas.
Baca juga: Harga Beras Stabil, BPS: Kuncinya Stok
"Maka BPNT kemauannya seperti itu maka program 2,5 juta ton beras itu akan disuplai oleh pasar bebas, maka beras Bulog tidak keluar tidak bisa men-supply itu kan. Kalau tidak bisa berarti serapan kita serapan Bulog akan berhenti," katanya.
Sementara, beras ini memiliki masa kedaluwarsa sehingga jika tidak segera disalurkan nilainya akan terus turun. Padahal, Bulog untuk membeli beras tersebut menggunakan pinjaman yang tentu harus dibayar beserta bunga.
Baca juga: Pengusaha Jamin Tak Ada Kenaikan Harga Beras hingga Lebaran 2019
"Berarti kan total Bulog yang akan rugi maka pasti akan gulung tikar. Bisa dihitung sendiri. Kalau 2,5 juta ton dikali Rp10.000, wah itu duit semua itu," tutur dia.
(Fakhri Rezy)