Kisah Hemeti, Pedagang Unta Sukses Jadi Wapres Sudan

Agregasi Solopos, Jurnalis
Kamis 04 Juli 2019 13:51 WIB
Foto: Hemeti (Reuters)
Share :

KHARTUM – Pemimpin suatu negara jelas selalu menjadi sorotan. Orang tersebut tentu memiliki kecakapan sebagai pemimpin. Kecakapan itu tidak ditentukan oleh tingginya tingkat pendidikan. Buktinya, ada negara yang dipimpin oleh seseorang yang tidak lulus sekolah, seperti di Sudan.

Seorang pria berasal dari wilayah barat Sudan yang pernah bekerja sebagai pedagang unta, Mohamed Hamdan Dagolo, menjadi sosok penting. Pria yang akrab disapa Hemeti itu duduk sebagai Wakil Presiden Dewan Militer Peralihan Sudan.

Meski tidak lulus sekolah dan berasal dari luar kalangan elite militer, Hemeti dikenal sebagai penguasa Khortum.

 Baca Juga: JK Bekali Ma'ruf Amin Jurnal Ekonomi dan Tugas Jadi Wapres

Dikutip dari Telegraph, komandan perang Dafur ini memimpin puluhan ribu orang dengan peralatan seadanya dengan baik, jauh lebih baik dibandingkan pasukan militer resmi Sudan. Hemeti juga punya banyak uang untuk mendanai milisi. Dia punya tambang emas dan kolega kuat di Arab Saudi serta beberapa negara di kawasan Teluk Arab.

Kemunculan Hemeti menjadi penguasa dimulai pada 2003. Kala itu, orang kulit hitam Afrika yang kebanyakan bekerja sebagai petani melakukan pemberontakan terhadap pemerintah di wilayah barat Darfur. Pihak militer kewalahan mengawasi taktik gerilya dan mulai merekrut milisi Arab yang dikenal dengan nama Janjaweed.

Kala itu, Hemeti adalah seorang pria berusia sekitar 20-an tahun yang ambisius. Dia lahir di antara kelompok Mahamid Arab-Sudan sebagai penggembala unta pada 1975. Dia keluar dari sekolah dasar pada usia 16 tahun untuk berdagang unta. Pelanggannya tersebar hingga ke Chad, Libia, dan Mesir.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya