Pada permulaan konflik, Hemeti memberikan pengamanan konvoi pedagang di Dafur dengan imbalan uang. Itulah yang awalnya membuat dia kaya raya. Selanjutnya, dia membantu memobilisasi pejuang Janjaweed. Bagi Hemeti dan para pria lainnya di daerah terpencil, perang adalah sarana untuk mendapatkan uang.
Baca Juga: Kisah Akio Toyoda, Bos Toyota Gemar Balapan dan Hampir Jadi Sopir Taksi
Dikutip dari BBC, pada akhir 2007, Hemeti membawa milisinya ke pegunungan dan kembali mendukung Khartum setelah mendapatkan uang serta senjata. Pada 2013, pasukan Hemeti menjadi Pasukan Pendukung Cepat (RSF).
Menurut survei Small Arms Survey (2016), Hemeti menyediakan uang sekitar Rp4,9 triliun untuk membantu ekonomi Sudan. Hal itu membuatnya dihormati, sampai akhirnya berhasil menempati posisi sebagai Wakil Presiden Dewan Militer Peralihan Sudan.
(Dani Jumadil Akhir)