JAKARTA - Bank Indonesia (BI) berulang tahun yang ke-66 tahun sejak didirikan pada 1 Juli 1953 - 1 Juli 2019 kemarin. Pada usia tersebut, BI berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kebijakan dalam menjaga stabilitas ekonomi.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa untuk memperkuat komitmen itu, BI melakukan sinergi yang baik dengan pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), perbankan, dan pengusaha. Dan BI dapat memberikan bakti kepada perekonomian indonesia.
Baca juga: Dalam Seminggu, Aliran Modal Asing Masuk RI Capai Rp16,1 Triliun
"Alhamdullilah selama 66 tahun terakhir ini, BI terus meningkatkan kebijakannya organiasinya dalam mendukung ekonomi dan berkomitmen berkontribusinnya ekonomi nasional di emerging market. Sekali lagi saya ucapkan ulang tahun kepada BI" ujar dia di Gedung BI, Jakarta, Jumat (5/7/2019).
BI terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui jamu manis, antara lain melalui akselerasi pendalaman pasar keuangan dan konsistensi implementasi kebijakan makroprudensial akomodatif, yang didukung oleh koordinasi dan kerjasama dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) serta otoritas terkait Iainnya.
Baca juga: BI Ajak Investor Global Investasi di 4 Sektor Potensial Indonesia
Tak cukup jamu berupa transformasi kebijakan, transformasi Organisasi dan transformasi SDM pun menjadi bagian yang tak kalah perannya. Bank Indonesia menyadari, kebijakan yang efektif dihasilkan dari penguatan bisnis proses dan kekuatan sumber daya manusianya, sejalan dengan pengaruh perkembangan digital.
Baca juga: Hingga Mei 2019, Jumlah Uang Beredar Mencapai Rp5.861 Triliun
Sinergitas, menjadi penutup bauran kebijakan sebagai bentuk berkontribusi nyata dalam membangun perekonomian negeri, didukung sinergi dengan pemerintah, perbankan dan Iembaga serta otoritas terkait demi kesejahteraan masyarakat yang semakin baik.
"Jadi, sinergi pemerintah OJK, LPS, perbankan, dan pengusaha untuk mendukung kami memberikan bakti kepada perekonomian Indonesia," pungkas dia.
(Fakhri Rezy)