Merugi, CEO Norwegian Air Mundur

Koran SINDO, Jurnalis
Jum'at 12 Juli 2019 08:50 WIB
Norwegian Air (Norwegia)
Share :

OSLO - Chief Executive Officer (CEO) Norwegian Air Bjoern Kjos mundur dari maskapai bertarif murah yang turut dia dirikan. Kjos merupakan mantan pilot jet tempur yang membantu membesarkan maskapai kecil asal Norwegia yang awalnya berlokasi di pinggir Bandara Oslo.

Kini menjadi maskapai terbesar ketiga di Eropa berdasarkan jumlah penumpangnya. Maskapai itu telah mengguncang pasar penerbangan jarak jauh dengan memangkas tarif untuk perjalanan lintas alantik.

Meski demikian, ekspansi yang terlalu cepat mengakibatkan maskapai itu rugi besar dan terlilit utang serta harus mengumpulkan dana USD350 juta dari para pe megang saham awal tahun ini.

 Baca juga: Morgan Stanley Turunkan Peringkat Saham Global

“Saya yakin Dewan Direktur akan menemukan pengganti dengan kualifikasi terbaik untuk memimpin babak kisah Norwegian selanjutnya ber sama tim puncak manajemen,” tutur Kjos, 72, dalam per nyataan yang dilansir kantor berita Reuters.

 

Maskapai itu juga memperkirakan operasional 18 pesawat Boeing 737 MAX yang sedang dinonaktifkan dapat kembali beroperasi pada Oktober mendatang. Sebelumnya maskapai menyatakan akan mengoperasikan pesawat jenis itu pada Agustus. Boeing 737 MAX dihentikan operasionalnya di penjuru du nia sejak Maret setelah dua kecelakaan mematikan.

Norwegian Air menyatakan gangguan itu dapat menghambat proyek sinya untuk kembali membukukan keuntungan tahun ini. Perusahaan juga me la por kan laba kuartal II/2019 yang tidak sesuai proyeksi kemarin.

 Baca juga: Palestina Tolak Rencana Ekonomi Trump

Laba bersihnya mencapai 82,8 juta crown, turun dari 300,3 juta crown pada pe rio de yang sama tahun lalu, tapi di atas ratarata proyeksi 76,2 juta crown dari lima analis yang dikompilasikan Refinitiv. Maskapai itu memangkas target untuk kapasitas penumpang menjadi 0-5%, di ban dingkan target sebelumnya, 5-10%.

Maskapai menyatakan laba sebelum pajak, depresiasi dan amortisasi, serta restrukturisasi atau biaya sewa (EBITDAR), tidak termasuk kerugian atau keuntungan lain untuk item seperti kontrak mata uang asing dan kontrak bahan bakar pesawat, diperkirakan mencapai 6,7 miliar crown pada 2019, naik dari 3,2 miliar crown pada 2018.

Norwegian Air merupakan maskapai bertarif murah terbesar di Norwegia. Perusahaan itu di posisi ketiga terbesar untuk maskapai bertarif murah di Eropa setelah easyJet dan Ryanair. Selain itu, Norwegian Air merupakan maskapai bertarif murah terbesar kesembilan di dunia dan maskapai terbesar di Skandinavia.

 Baca juga: World Bank Turunkan Target Pertumbuhan Ekonomi Global, Begini Respons Sri Mulyani

Maskapai itu menawarkan jadwal penerbangan domestik di Skandinavia dan Finlandia, serta tujuan bisnis ke London dan berbagai tujuan wiasata di Mediterania serta Canary Islands. Pada 2016, maskapai itu mengangkut lebih dari 30 juta penumpang.

Maskapai ini terkenal de ngan penampilan pesawatnya yang berwarna putih dengan hidung warna merah, dengan gambar unik di bagian ekor pesawat. Norwegian meluncurkan penerbangan jarak jauh se jak Mei 2013.

Penerbangan jarak jauh itu beroperasi dengan anak perusahaan seperti Norwegian Long Haul yang berbasis di Norwegia, Norwegian Air International yang berbasis di Irlandia, dan Norwegian Air UK di Inggris. Maskapai itu juga melayani penerbangan jarak dekat menggunakan Norwegian Air International dan Norwegian Air Argentina yang berbasis di Argentina.

Pada 29 Juni 2017 Nor wegian menerima pesawat per tama Boeing 737 MAX dengan menam pilkan gambar Freddie Laker di bagian sayap ekor dan di kelola Norwegian Air In ternational.

Baca juga: Ekonomi Dunia Melemah, Defisit Berpotensi Melebar Tahun Ini


Induk perusahaan, Norwegian Air Shuttle, menerima pesawat pertama Boeing 737 MAX pada 13 Agustus 2018, dengan gambar Oscar Wil de di sayap ekornya. Untuk mendanai per tum - buh an agresif yang melibatkan pe nambahan rute-rute baru, perekrutan pegawai baru, dan menerima pengiriman pesawat baru Norwegian menjual be be rapa sahamnya di Bank Nor we gian pada Juni dan Desember 2017.

Norwegian juga ber partisipasi dalam penjualan dan pe nyewaan kembali pe sa wat mi lik nya. Pada Januari 2019 maskapai me ngumumkan langkah restrukturisasi dengan menutup beberapa pangkalan kru yang sebagian besar untuk ope rasional Boeing 737 di luar Skandinavia.

Baca juga: Fakta Laporan IMF: Ekonomi Dunia Melemah, tapi Indonesia Tetap Menguat


Maskapai juga akan meninjau ulang pesanan pesawat, termasuk pembatalan seluruh pe - san an Airbus A320neo. Norwegian Air pun menghen tikan operasional 18 pesawat Boeing 737 MAX setelah ada rekomendasi dari berbagai otoritas penerbangan Eropa setelah kecelakaan pesawat jenis itu di Ethiopia dan In do nesia. Bjoern Kjos lahir dan besar di Sokna, Ringerike. Pada 1953 ayah nya, Ola, memulai mas kapai Norsk Skogbruksfly dan membeli Piper Cub. Setelah men jadi penerjun payung di militer Norwegia, Kjos masuk Aka - demi Angkatan Udara Nor wegia.

Dia menjadi pilot latih di Angkatan Udara Kerajaan Norwegia selama dua tahun pelatihan di Mississippi dan Arizona, Amerika Serikat (AS). Dia juga menerbangkan Lockheed F-104 Starfighter dan Northrop F-5 sejak 1969 hingga 1975 selama Perang Dingin. Pada 1993, setelah kebangkrutan maskapai Busy Bee, Kjos dan beberapa pegawai men di rikan Norwegian Air Shuttle yang me makai pesawat Fokker 50 untuk rute regional di Nor wegia Barat.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya