Jonan mengungkapkan, jika melihat tawaran tersebut, biaya Pokok Produksi listrik dari PLTN yang ditawarkan Rosatom masih berat. Sehingga pemerintah belum melirik penggunaan tenaga nuklir untuk sektor kelistrikan, di sisi lain masyarakat masih mengkhawatirkan dampak negatif penggunaan energi nuklir sehingga masih membutuhkan sosialisasi.
"Kalau harganya kopetitif kita bisa katakan, tapi kalau 12 sen kurang (kompetitif). Selain memberi pengertian ke masyarakat, harganya juga masih tinggi," kata Jonan.
(Fakhri Rezy)