6 Fakta di Balik Kartu Sakti Jokowi, Rp10 Triliun untuk Pengangguran

Koran SINDO, Jurnalis
Selasa 16 Juli 2019 14:14 WIB
Foto: Jokowi Kenalkan Kartu Sakti
Share :

JAKARTA - Janji kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pemilu lalu yakni penyediaan tiga kartu sakti dipastikan bakal terealisasi. Itu setelah alokasi dana tiga kartu sakti tersebut masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.

Berikut fakta-fakta soal 3 Kartu Sakti Jokowi yang dikutip Okezone dari Koran Sindo:

1. APBN Danai Kartu Jokowi

Tiga kartu sakti itu adalah Kartu Sembako Murah, Kartu Prakerja, dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

“Pada 2020 ada beberapa belanja yang merupakan janji dari presiden waktu itu,” ungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin.

2. Pengangguran Diberi Modal

Sri Mulyani mengatakan, untuk Kartu Prakerja, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 triliun yang diperuntukkan bagi 2 juta penerima manfaat.

Baca Juga: 3 Kartu Sakti Baru Presiden Jokowi, Sri Mulyani: Inisiatif Bagus

“Kita juga akan mendesain Rp10,3 triliun untuk Kartu Prakerja, yaitu untuk 1 juta (penerima) melalui pelatihan digital dan 1 juta (penerima) pelatihan reguler. Saat ini desain program masih di bahas antar menteri terkait di bawah koordinator Menko Pereko nomian,” ungkapnya.

Menurut dia, dalam waktu empat tahun mendatang setidaknya 780.000 mahasiswa yang juga akan menerima KIP Kuliah. “Ini adalah menambah anggaran yang tadinya sekitar Rp4,8 triliun dengan tambahan Rp7,6 triliun. Nanti kita akan masih hitung lagi dari sisi tambahan. Untuk 2020, startnya Rp4,8 triliun. Nanti pasti tahun-tahun ke depan jumlahnya akan naik karena jumlah enrolmentnya juga akan meningkat,” jelasnya.

3. Kartu Sembako

Berkaitan dengan Kartu Sembako Murah, pemerintah akan meredesain program Beras Sejahtera (Rastra) yang ada saat ini. Dia memastikan jumlah rumah tangga maupun penerima manfaat akan ditingkatkan.

Baca Juga: Pamerkan 3 Kartu Sakti, Jokowi Ajak Pilih Pemimpin yang Berpengalaman

“Untuk kartu sembako, jumlah alokasinya diperkirakan mencapai Rp25,7 triliun mencapai lebih dari 15,6 juta keluarga penerima manfaat,” katanya.

4. Gaji ke-13

Sri Mulyani menambahkan, untuk belanja pegawai baik gaji ke-13 ataupun tunjangan hari raya (THR) akan dipertahankan, namun belum dapat dipastikan jumlahnya. “Seperti beberapa tahun kita akan lihat jumlahnya mencakup seluruh gaji pokok dan tukin, most likely kita tetap akan pertahankan itu,” paparnya.

Saat membuka rapat terbatas tentang pagu indikatif RA PBN 2020, Presiden Jokowi meminta jajarannya mempersiapkan RAPBN 2020 yang dapat mengantisipasi dinamika ekonomi global.

“RAPBN 2020 harus di rancang agar mampu beradaptasi dengan suasana global yang dinamis tersebut dan kita jaga agar tetap sehat, tetapi juga responsif dan memperkuat daya saing serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita,” ungkapnya.

5. Fokus APBN 2020

Dia mengingatkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan RAPBN. Pertama , mengenai prioritas pemanfaatan anggaran dalam RAPBN 2020 yang menyasar pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penyerapannya pada dunia usaha yang juga mampu memberikan stimulus bagi peningkatan ekspor dan investasi.

“RAPBN 2020 terutama kita prioritaskan untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia baik melalui pendidikan, kesehatan, dan pelatihan-pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan kebutuhan industri. Juga memberikan stimulus rangsangan meningkatkan ekspor dan investasi. Ini penting sekali,” tandasnya.

Kedua , pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar 5% di bidang kesehatan. Anggaran ini diharapkan dapat benar-benar meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di seluruh Tanah Air. Apalagi, program peningkatan kualitas dan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) sebagaimana yang disinggung dalam hal pertama memerlukan kondisi fisik SDM yang prima.

“Yang paling penting pemberantasan stunting , kurang gizi, keselamatan ibu hamil saat melahirkan, dan program imunisasi ini betul-betul harus menjadi fokus kita dalam pembangunan sumber daya manusia,” ucapnya.

6. Jokowi Minta Penggunaan Anggaran Efektif

Sementara yang berkaitan dengan program pembangunan akan difokuskan pada sentra-sentra yang bakal memiliki produktivitas tinggi. Terutama di kawasan ekonomi khusus, kawasan-kawasan pariwisata, kawasan industri kecil, kawasan-kawasan produksi persawahan, kawasan produksi pertanian, perkebunan, dan perikanan. Selain itu, juga di sentra-sentra usaha mikro, usaha kecil, dan usaha me nengah.

“RAPBN 2020 harus mampu mengurangi kemiskinan dan saya melihat yang namanya PKH, dana desa, dan nantinya kartu sembako ini betul-betul bisa menyasar pada yang membutuhkan, termasuk juga bantuan modal untuk pengusaha-pengusaha mikro,” paparnya.

Jokowi juga mengingatkan agar penggunaan anggaran dilakukan secara efektif dan efisien serta tepat sasaran. Dia meminta agar belanja tak produktif dikurangi.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya