Untuk mengakomodir hal tersebut saat ini pihaknya masih melakukan kajian apakah hal tersebut bisa diterapkan. Selain melakukan kajian, pihaknya juga melakukan survei langsung kebeberapa pusat industri untuk mengetahui kondisi di lapangan.
“Artinya harus ada pergerakan logistik yang cepat kan. Apalagi antara satu kawasan dengan kawasan lain. Itu pasti saling memberi dukungan. Ternyata antara kawasan industri itu enggak ada akses yang khusus. Mereka menggunakan jalan tol. Ini kemudian menjadi tidak efisien,” kata Budi.
Budi menambahkan, setelah proses kajian dan juga survey dilakukan, kemudian pihaknya akan berdiskusi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk disampaikan apakah bisa dibangunkan satu lajur khusus untuk kendaraan logisitik. Nantinya, jalur khusus ini bisa dibuat di dalam jalan tol atau juga di luar jalan tol.
“Ini sekarang lagi saya survei. Untuk kita mengusulkan pada PU ada jalur khusus yang memang hanya dilalui oleh kendaraan logistik,” ucap Budi.
“Di luar. Kan selama ini mereka pakai tol kan? Makanya terhambat. Jadi biaya logistik tinggi. Kemudian lama juga. Mulai dari Jakarta sampai Karawang. Mudah-mudahan ada titik temu. Nanti kita dengan PU,” imbuhnya.
(Dani Jumadil Akhir)