NEW YORK - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lain pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena para pelaku pasar mencerna sejumlah data ekonomi suram.
Departemen Tenaga Kerja mengatakan, klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur pemutusan hubungan kerja (PHK) tercatat 216.000 pada pekan yang berakhir 13 Juli, meningkat 8.000 dari tingkat direvisi pekan sebelumnya. Demikian seperti dikutip Antaranews, Jakarta, Jumat (19/7/2019).
Baca Juga: Huawei Rencanakan PHK Besar-besaran di AS
Sementara itu, indeks ekonomi utama AS (LEI) turun 0,3% pada Juni menjadi 111,5, menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang melambat, menurut laporan terbaru yang dirilis oleh lembaga riset swsata The Conference Board.
LEI adalah pengukur tertimbang dari 10 indikator ekonomi yang dirancang untuk memberi sinyal puncak dan palung dalam siklus bisnis.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,44% menjadi 96,8041 pada akhir perdagangan.
Baca Juga: Dolar AS Lesu Sikapi Laporan Ekonomi Terbaru dari The Fed
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1266 dolar AS dari 1,1222 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris menguat menjadi 1,2538 dolar AS dari 1,2436 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7066 dolar AS dari 0,7015 dolar AS.
Dolar AS dibeli 107,51 yen Jepang, lebih rendah dari 108,09 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9832 franc Swiss dari 0,9870 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3045 dolar Kanada dari 1,3041 dolar Kanada.
(Dani Jumadil Akhir)