JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menggelar rapat koordinasi mengenai bandara Kediri. Turut hadir dalam rapat tersebut perwakilan dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi dan perwakilan dari Gudang Garam.
Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) Arie Yuriwin mengatakan, rapat tersebut adalah untuk membahas mengenai persoalan pembebasan lahan dari Bandara Kediri. Pasalnya, proses Ground Breaking Bandara Kediri yang semula akan dilakukan harus molor karena terkendala pembebasan lahan.
Baca juga: Fakta Bandara Kediri, Infrastruktur Prioritas yang Dinanti-nanti
Menurut Arie, dari pembahasan tersebut diputuskan jika skema pembebasan lahannya dilakukan secara bisnis. Adalah PT Angkasa Pura I (Persero) dan Gudang Garam yang akan menyelesaikan persoalan tersebut.
“Sekarang sudah dilaksanakan dengan B2B kok. Gudang garam dan AP 1. Nantikan itu KPBU-kan, kerjasama untuk itu, PT Gudang Garam dengan AP1,” ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (23/7/2019).
Baca juga: Pembangunan New Yogyakarta International Airport Sudah 65%, Kapan Beroperasinya?
Arie menambahkan, saat ini sudah ada beberapa tanah yang dibebaskan untuk pembangunan Bandara Kediri. Namun, dirinya tidak merinci berapa jumlah tanah yang sudah dibebaskan.
“Sudah (lahannya sudah dibebaskan). Saya enggak hafal sekitar 400 hektare (ha). Lokasinha saya enggak tahu persis tapi di Kabupaten Kediri,” jelasnya.