Awas, Karyawan Berpotensi Dimata-matai Atasan bak 'Dipenjara'!

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Selasa 23 Juli 2019 17:38 WIB
Foto: Ist
Share :

Laporan itu menyebut sistem pengawasan seperti ini mungkin didukung sebagian kecil karyawan yang setuju dengan sistem penggajian berdasarkan prestasi kerja, peningkatan kesempatan untuk kenaikan jenjang karir, dan "tindakan tegas bagi rekan kerja yang suka mendompleng prestasi kerja".

"Skenario novel 1984 (karya George Orwell) kurang lebih merupakan akhir logis sesungguhnya dari ekonomi presisi: sebuah dunia di mana dunia kerja, dunia politik dan pribadi dikalibrasi dan dikontrol," ujar Singh.

Ia percaya, teknologi mampu mengakselerasi proses ini jika kita membiarkannya.

Pemenang dan pengecut

 

Sistem kerja kontrak dirancang untuk memungkinkan pemberi kerja menyesuaikan ketersediaan tenaga kerjanya dengan permintaan produksi, dan agar bisa memilih jenis pekerjaan yang dapat mereka lakukan secara fleksibel.

Akan tetapi, meski terdengar bagus secara teori, ada beberapa kelemahan. Perusahaan akan gampang kehilangan loyalitas karyawannya ketika mungkin mereka terpaksa tidak bekerja tanpa "kepastian kontrak kerja" ketika tidak ada proyek, ungkap Keith Bender, profesor ekonomi Universitas Aberdeen.

Meski kontrak kerja tanpa durasi minimun saat ini menjanjikan gaji yang kecil, platform kerja eksklusif diperkirakan akan muncul di masa depan, menurut laporan itu.

Hal itu dapat mempolarisasi sistem kerja kontrak menjadi, di satu sisi, suatu pekerjaan yang diinginkan mereka yang punya tingkat empati sekaligus prestasi kerja yang tinggi, sementara di sisi satunya, karyawan yang putus asa akan disalurkan ke jenis-jenis pekerjaan yang kurang menggairahkan, seperti menjadi moderator konten media sosial.

Profesi yang dibutuhkan banyak orang - seperti suster dan dokter - akan diuntungkan dengan adanya keseimbangan antara kehidupan pekerjaan dengan kehidupan pribadi, karena mereka bisa mendapat penghasilan tambahan saat bekerja di luar waktu.

Sementara pekerja dari profesi lainnya akan mengonsumsi obat peningkat kemampuan kognitif untuk meningkatkan penampilan kerja mereka di bawah pengawasan ketat para pemberi kerja.

Dalam skenario ekonomi presisi, karyawan yang lebih muda akan lebih mudah menavigasi situasi dan jenis lingkungan itu dan kadang dapat menapaki kenaikan jenjang karir dengan lebih cepat. Tapi skenario ini punya kelemahan, yaitu akan adanya kelebihan jumlah pekerja yang lebih tua dan pekerja yang kurang fleksibel.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya