JAKARTA - Masuknya teknologi digital, termasuk blockchain, ke berbagai aspek bisnis dan kehidupan merupakan suatu keniscayaan. Di awal 90-an, dunia diperkenalkan dengan internet yang merupakan revolusi dari sisi informasi. Blockchain muncul pada 2008 dan dapat dipandang sebagai revolusi pada sisi transaksi.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Logistik dan Pengelolaan Rantai Pasokan Rico Rustombi menerangkan, sistem blockchain memudahkan pencatatan transaksi, membuat transaksi lebih transparan, efisien sekaligus lebih aman. Sistem ini tidak tergantung kepada server karena setiap komunitas terkoneksi satu sama lainnya.
"Jadi in prinsip sulit untuk pihak manapun melakukan kecurangan dalam mata rantai informasi, karena blockchain di kenal dengan distributed ledeger," terangnnya, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/7/2019).
Baca Juga: Pengusaha Siap Terapkan Penggunaan Teknologi Blockchain di Indonesia
Oleh karena itu, Kadin pun memfasilitasi kebutuhan dunia usaha akan penerapan teknologi terbaru tersebut. Fi mana antusiasme pelaku usaha akan teknologi terlihat jelas dalam penyelenggaraan kegiatan serupa tahun lalu, yaitu Blockchain Applications and Economics Forum 2018.
"Kadin Indonesia membantu para pelaku usaha mendapatkan informasi dan panduan tentang teknologi blockchain, bagiamana teknologi ini bisa diterapkan di berbagai sektor usaha. BCEE bisa memfasilitasi pelatihan hingga studi banding penerapan blockchain," ujar Rico.
Menurutnya, salah satu sektor yang termasuk paling terbantu dengan kehadiran teknologi blokchain adalah sektor logistik. Banyak perusahaan raksasa global di sektor logistik, seperti Maersk & DHL telah mengadopsi teknologi ini. Sistem yang diusung blockchain terbukti mampu mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan.
Baca Juga: Tanggapan Facebook Indonesia Soal Uang Digital 'Libra'
“Kami melihat bahwa teknologi blockchain sudah mulai mendapat tempat di Indonesia. Technologi blockchain ini bisa di terapkan dalam kegiatan bisnis, baik yang berskala besar maupun kecil. Bahkan untuk bisnis UMKM juga akan bisa membantu untuk mempermudah akses pembiayaan mereka dalam mengembangkan usaha," ujarnya.
Beberapa sektor seperti Keuangan, logistik, perdagangan, manufaktur, pelayanan publik sudah mulai mengadopsi teknologi blockchain di dalam bisnis proses mereka, kebutuhan ini mereka sadari untuk menjustifikasi agar eksistensi usaha mereka menjadi relevan dalam persaingan di pasar.