Dia menegaskan, apabila ada penetapan biaya masuk biodisel 8-18% oleh Uni Eropa itu sangat berdampak pada ekspor. "Ya, tak bisa ekspor lah, susah 8%," ungkap dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memprediksi sengketa soal bea masuk untuk produk biodiesel Indonesia ke pasar Uni Eropa (EU) bakal berujung pada penyelesaian sengketa di Worl Trade Organization (WTO).
"Jadi, apabila mereka sudah mulaikan tidak bisa dibiarkan gitu aja, pasti ujungnya ya ke WTO. Di mana nantinya kami akan mendengar apa yang mereka tuduhkan, kami jawab, diskusi dan berunding," ujar dia.
(Dani Jumadil Akhir)