Berinvestasi Tidak Harus dengan Dana Besar

, Jurnalis
Sabtu 03 Agustus 2019 09:32 WIB
Bursa Efek Indonesia. Foto: Okezone
Share :

Efisiensi dilakukan dengan merevisi rencana pengeluaran yang tidak urgen. Misalnya, mengurangi rutinitas jalan-jalan pada akhir pekan di pusat perbelanjaan atau mengurangi kebiasaan jajan minuman kekinian yang jika dicermati, cukup menguras kantong bulanan. Bagi yang sudah berkeluarga, banyak biaya bulanan yang tidak penting bisa dikurangi lalu disisihkan untuk investasi.

Setelah merencanakan penghematan ditetapkan, pola pikir harus diubah. Caranya dengan menganggap bahwa penghasilan Anda hanya sebesar 90% dari total dana yang diterima setiap bulan. Akan lebih bagus jika dana yang disisihkan bisa lebih dari 10% penghasilan per bulan. Dengan demikian. Rutinitas pengeluaran adalah sebesar maksimal 90 persen, dan sisa 10% merupakan nilai yang harus dibayar untuk membiayai kenikmatan pada masa depan.

Setelah melakukan penghematan, dan memutuskan berinvestasi, lakukan secara berkala baik membeli saham atau reksa dana. Bisa juga dengan membeli kedua produk sekaligus sehingga ada penyebaran risiko. Ingat, investasi harus dilakukan dalam jangka panjang, lebih bijak disesuaikan dengan tujuan keuangan, misalnya menyekolahkan anak 5 tahun mendatang, atau biaya renovasi rumah 10 tahun mendatang, setelah kredit rumah tuntas.

Filosofi investasi, “Jangan menyimpan telur di dalam satu keranjang” harus selalu menjadi pegangan investor. Dana investasi yang dialokasikan investor perlu dievaluasi secara berkala, misalnya tiga bulan sekali. Dan investor harus menetapkan batasan alokasi untuk tiap jenis produk investasi, sesuai profil risiko masing-masing.

(TIM BEI)

(Feby Novalius)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya