Tragedi Nasional, YLKI: Listrik PLN Sangat Rapuh

Taufik Fajar, Jurnalis
Senin 05 Agustus 2019 08:12 WIB
Ilustrasi: Foto Antara
Share :

JAKARTA - PT PLN (Persero) telah memberikan penjelasan mengenai matinya listrik secara serentak dari DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat bahkan hingga sebagian Jawa Tengah. Di mana penyebab utamanya adalah karena adanya gangguan pada transmisi Ungaran - Pemalang sebesar 500 kV.

 Baca Juga: Jokowi Suntik PLN Rp6,5 Triliun, Dirut Baru hingga Pemadaman Listrik Serentak

Merespons hal itu, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan bahwa, kejadian ini sebuah tragedi nasional. Pasalnya listrik Jakarta adalah barometer nasional.

"Kejadian listrik padam ini suatu ironi di tengah upaya gembor-gembor nasional. Ternyata listrik kita sangat rapuh," ujar dia kepada Okezone, Senin (5/8/2019).

 Baca Juga: Listrik Padam Serentak, Jokowi Datang ke Kantor PLN Pagi Ini

Dia juga meminta kepada managemen PLN untuk menjelaskan pada publik apa penyebab gangguan pembangkit di Suralaya.

"Jadi, kami meminta PLN agar menjelaskan penyebab listrik padam tersebut kepada konsumen," kata dia.

Sebelumnya, Executive Vice President Corporate Communication dan CSR PLN I Made Suprateka mengatakan, gangguan sistem yang terjadi membuat transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan. Ini juga kemudian diikuti oleh trip seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa.

PLN juga memastikan mati listrik yang terjadi secara serentak pada hari ini bukan sabotase. Apalagi sampai berbau politis.

Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sripeni Inten Cahyani mengatakan, kejadian ini tidak ada kaitannya dengan unsur politik. Ini murni karena gangguan teknis yang terjadi karena ada tegangan yang turun di Transmisi SUTET Ungaran-Pemalang 500 kilo volt (KV).

"Ini murni teknis. Berkaitan dengan hal-hal teknis. Tidak lihat satu hal pun yang sifatnya politis," ujarnya dalam acara konferensi pers di P2B Gandul, Depok, Jawa Barat, Minggu kemarin.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya