Meski tidak mencapai target, Khalawi mengklaim, program ini banyak dipuji internasional. Pujian sering dilontarkan pada setiap penyelenggaraan FIABCI.
Bahkan lanjut Khalawi, sejumlah negara tertarik bagaimana cara Indonesia dapat memenuhi target pembangunan rumah itu. Pasalnya, pelaksanaan program ini berbarengan dengan kondisi gejolak perekonomian global yang tengah terjadi.
"Mereka penasaran. Teman-teman dari Korea juga penasaran, Aljazair mereka juga sangat ingin tahu. Mereka punya program 200 ribu per tahun saja tidak tercapai, dan itu uangnya ada tinggal bangun saja," jelasnya.
(Fakhri Rezy)