Menurutnya, bukan hal yang tak mungkin untuk bonus demografi yang puncaknya akan dirasakan 2030 mendatang, bisa membawa Indonesia berkembang pesat. Sebab, saat ini teknologi bahkan sudah dikenal oleh balita.
"Sekarang bayi usia 1-2 tahun bisa swipe (smartphone). Mereka tahu caranya, otaknya bisa rekam dan pelajari lebih cepat, bahkan sebelum mereka bisa bicara. Ini suatu yang luar biasa," jelasnya.
Sri Mulyani menyebut, dengan bonus demografi dan komposisi populasi yang dimiliki Indonesia, maka potensi ekonomi dengan Produk Domestik Bruto (PDB) biasa berada di atas USD1 juta.
"Sehingga Indonesia punya modal untuk bisa menciptakan kesempatan baru. Tapi kita tahu, dunia tidak linier dan mulus, ada tantangan dari eksternal dan internal," kata dia.
(Feby Novalius)