Investor Berburu Aset Safe Haven, Dolar AS Ditinggalkan

, Jurnalis
Rabu 28 Agustus 2019 07:52 WIB
Dolar AS Melemah, Investor Berburu Aset Safe Haven (Shutterstock)
Share :

Pada Senin (26/8/2019), Trump mengatakan para pejabat China telah menghubungi mitra dagang AS semalam dan menawarkan untuk kembali ke meja perundingan, memicu gelombang apa yang disebut perdagangan berisiko (risk-on).

Namun, keraguan merayap masuk setelah juru bicara Kementerian Luar Negeri China pada Selasa (27/8/2019) mengatakan dia tidak mengetahui bahwa ada pembicaraan melalui saluran telepon baru-baru ini, setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan telah terjadi kontak antara kedua belah pihak. Kementerian Perdagangan, yang biasanya merilis pernyataan tentang pembicaraan perdagangan, tidak menanggapi permintaan komentar.

 

Yen Jepang menguat 0,34% menjadi 105,75 yen terhadap dolar AS, sehari setelah mencapai tertinggi dua setengah tahun. Yen telah naik 3,45% terhadap dolar AS tahun ini karena ketegangan perdagangan meningkat. Demikian dikutip Antaranews, Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Di tempat lain, euro diperdagangkan sedikit lebih rendah pada 1,1090 dolar AS, tetapi turun dari posisi terendah sebelumnya karena pasar saham Italia menguat dengan harapan bahwa pemilihan cepat dapat dihindari dengan pengaturan untuk membentuk pemerintahan baru di Roma.

“Secara keseluruhan pengertiannya adalah bahwa kami terus memiliki ketidakpastian di sejumlah bidang yang berbeda apakah itu China-AS. perang dagang, politik di Eropa, Brexit, perlambatan umum di China atau masalah lainnya, " kata Daingerfield.

 

Pound naik 0,6%terhadap dolar AS menjadi 1,2288 dolar AS, dan menguat sebesar 0,69 terhadap mata uang tunggal pada 90,24 pence, setelah pemimpin oposisi Partai Buruh Inggris Jeremy Corbyn, mengatakan dia akan melakukan segala yang diperlukan untuk mencegah Inggris meninggalkan Eropa tanpa kesepakatan perceraian pada 31 Oktober.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya