Sebelumnya, kurs dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), tetapi pergerakannya kecil dan terbatas karena inversi yang semakin dalam dari kurva imbal hasil AS memicu kecemasan investor tentang resesi hanya beberapa hari sebelum tarif balasan AS dan China atas impor masing-masing ditetapkan akan mulai berlaku.
Baca Juga: Dolar AS Menguat Tipis di Tengah Drama Perang Dagang
Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang AS terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, naik 0,25% menjadi 98,248. Yuan China sedikit lebih rendah ke 7,169 terhadap dolar AS di pasar luar negeri, tidak jauh dari rekor terendah 7,186 yang disentuh pada Senin (26/8/2019).
Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor dua tahun naik lebih tinggi di atas imbal hasil 10-tahun ke spread atau selisih serendah minus 6,5 basis poin. Spread, yang menandakan resesi ketika jatuh di bawah nol, terakhir minus 3,7 basis poin. Investor khawatir perang perdagangan AS-China dapat menyebabkan dunia mengalami perlambatan ekonomi.
(Dani Jumadil Akhir)