Washington mulai mengenakan tarif 15 persen pada sejumlah barang impor dari China pada 1 September, sementara China mulai menempatkan bea baru pada minyak mentah AS.
Sengketa perdagangan AS-China "adalah pendorong harga datar paling penting akhir-akhir ini," kata Tamas Varga dari pialang minyak PVM.
Di sisi pasokan, ekspor minyak Venezuela turun pada Agustus ke level terendah pada 2019, laporan internal dan data Refinitiv Eikon menunjukkan, menyusul sanksi AS yang lebih keras.
Produksi minyak Rusia pada Agustus naik menjadi 11,294 juta barel per hari (bph), data menunjukkan pada Senin (2/9/2019) mencapai tertinggi sejak Maret dan melampaui tingkat yang dijanjikan Moskow berdasarkan perjanjian dengan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) .
"Tekanan penurunan harga menonjol hari ini oleh indikasi akhir pekan bahwa OPEC telah meningkatkan produksi pada Agustus untuk pertama kalinya tahun ini, sementara Rusia dilaporkan memproduksi di luar kuota yang disepakati," kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates, dalam sebuah catatan.
Data yang akan dirilis minggu ini tentang tingkat persediaan AS akan ditunda sehari hingga Rabu dan Kamis karena hari libur Hari Buruh AS pada Senin (2/9/2019).
Harga minyak kemungkinan akan tetap di kisaran sempit untuk “masa mendatang” dan akan ada sedikit pertumbuhan pengeluaran di ladang minyak dan gas Amerika Utara dalam jangka waktu dekat hingga menengah, Lorenzo Simonelli, kepala eksekutif General Electric Co Baker Hughes mengatakan.
(Fakhri Rezy)