JAKARTA – Realisasi investasi asing ke Indonesia masih kurang. Dari 33 perusahaan asal China, 23 di antaranya memilih investasi di Vietnam dan 10 lainnya ke Malaysia, Thailand dan Kamboja.
Baca Juga: Kalah Saing dari Vietnam, Indonesia 'Sakitnya' Tuh di Sini
Menurut Pengamat Ekonomi Indef Bhima Yudhistira, intensif fiskal di Vietnam dan Malaysia lebih spesifik daripada di Indonesia. Selain itu, dari 16 Paket Kebijakan Ekonomi yang telah diterbitkan, tidak semuanya terimplementasi dengan lancar.
"Peraturan dan insentif fiskal di Malaysia dan Vietnam lebih spesifik, beda dengan di Indonesia. Dan juga 16 paket ekonomi itu tidak semuanya terimplementasi," ujar Bhima kepada Okezone, Kamis (5/9/2019).
Baca Juga: SDM Kelautan dan Perikanan Perlu Ditingkatkan untuk Dongkrak Ekonomi RI
Oleh karena itu, lanjut Bhima kurang diminatinya Indonesia sebagai tempat investasi karena masalah perizinan yang masih sulit di Tanah Air.
"Perizinan di Indonesia masih kacau, karena izin di daerah dan pusat masih tidak sinkron," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan alasan perusahaan asing lebih memilih Vietnam dan negara ASEAN lainnya, karena di negara-negara tersebut untuk mengurus perizinan hanya membutuhkan waktu yang singkat, sedangkan di Indonesia butuh waktu bertahun-tahun.
(Feby Novalius)