Tapi, yang juga menonjol dari konsep ini adalah hidangan segar yang langsung tersedia. "Karena sebagian besar panen dari Urban Farm dipasok ke restoran" kata Bjorn.
Dengan dibukanya pertanian perkotaan baru di Funan, EGC saat ini mengelola dua pertanian perkotaan produktif yang terletak di dalam area pusat kota. Pertanian lainnya seluas 10.000 m2 di Rooftop Pusat Perbelanjaan Raflles City.
Hingga saat ini, EGC sudah membangun lebih dari 200 kebun yang tanamannya dapat dimakan, di seluruh restoran, hotel, sekolah bahkan rumah.
Dia pun optimistis, apabila terus digalakkan, misi Pemerintah Singapura pada 2030 untuk bisa menghasilkan 30% suplai makanannya sendiri dapat tercapai. Terlebih dalam prosesnya, gerakan ini melibatkan relawan dari berbagai macam latar belakang.
"Edible Garden City membantu kota-kota menjadi lebih mandiri, dengan memanfaatkan space yang ada untuk menanam tanaman di lahan yang kurang dimanfaatkan seperti rooftop, di bawah jembatan dan lain-lain," kata Bjorn.
(Dani Jumadil Akhir)