Jepang Vs China, Berebut Proyek Kereta Jakarta-Surabaya di Indonesia

Delia Citra, Jurnalis
Minggu 08 September 2019 06:07 WIB
Ilustrasi Kereta Cepat (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA- Jepang dan China kembali berebut proyek kereta cepat di Indonesia. Setelah China mendapat proyek kereta Jakarta-Bandung, Jepang diberikan proyek kereta Jakarta-Surabaya.

Hanya saja ketika Jepang diputuskan menggarap proyek tersebut, China siap menyalip untuk bisa mendapat proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya.

Keinginan China untuk menggarap proyek tersebut memang telah berulang-ulang disampaikan ke pemerintah.

Okezone pun merangkum fakta-fakta mengenai proyek kereta cepat di Indonesia ini, Minggu (8/9/2019):

1. Jepang Garap Kereta Jakarta-Surabaya

Pemerintah akan memberikan kesempatan kepada Jepang untuk menggarap proyek Kereta Jakarta-Surabaya.

Menko Luhut menegaskan bahwa sampai hari ini masih Jepang yang menggarap proyek tersebut.

"Sampai hari ini masih sama Jepang," ujar Luhut menegaskan.

2. Pertemuan Luhut dengan China Railway Construction Corporation (CRCC) Limited

Pada Senin 2 September, Menko Luhut melakukan pertemuan dengan China Railway Construction Corporation (CRCC) Limited. Perusahaan tersebut menyampaikan kapasitas mereka dalam melakukan konstruksi transportasi massal.

CRCC, lanjut Luhut, juga mengaku ingin ikut menggarap proyek kereta Jakarta-Surabaya. Menurut dia, China memang cukup banyak membidik sejumlah proyek di Indonesia.

3. Menhub Respons Keinginan China untuk Ambil Kereta Jakarta-Surabaya

China nampaknya sudah mengajukan minatnya untuk menggarap proyek ini secara berulang-ulang. Namun, Menhub Budi mengaku belum mendengar keinginan China Railway Construction Corporation (CRCC) Limited secara spesifik.

"Keinginan itu memang berulang-ulang dinyatakan. Tapi saya nyatakan bahwa Jepang ini menyediakan loan. Kalau menurut saya, kita selesaikan dengan Jepang dulu tentu dengan perjanjian yang berimbang dan cepat. Kita minta itu," ungkap Menhub Budi Karya.

4. Indonesia Dinilai Perlu Hormati Jepang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai, Indonesia perlu menghormati Jepang yang sudah terlebih dahulu mengajukan untuk proyek tersebut.

“Jadi kita harus memberikan kesempatan dulu ke Jepang. Kalau Jepang tidak memberikan commence (permulaan) yang baik, baru mempertimbangkan China,” tuturnya.

5. Lantas Bagaimana Peluang China?

China bisa mendapat proyek Kereta Jakarta-Surabaya, jika Jepang tidak memberikan commence (permulaan) dengan baik. Hal ini tentunya dapat memberikan peluang bagi China untuk menggarap proyek tersebut.

Sebelumnya, hal ini juga pernah terjadi pada saat proyek kereta Jakarta-Bandung yang digagas oleh Jepang dan pada akhirnya pemerintah memilih China untuk menggarap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

6. Belum Ada Kesepakatan Resmi Dengan Jepang

Untuk saat ini Indonesia masih sepakat untuk menggarap kereta Jakarta-Surabaya dengan Jepang. Tetapi, Menhub Budi menuturkan sejauh ini memang belum ada kesepakatan resmi yang diteken antara Indonesia dan Jepang terkait kereta Jakarta-Surabaya. Studi kelayakan (feasibility study/FS) yang dilakukan juga masih sebatas kajian awal.

"Studi kelayakan sebenarnya sudah mulai, tapi formalnya dilakukan (setelah MoU) ini. Tapi waktunya (studi kelayakan) masih relatif panjang. Mereka (Jepang) minta pembebasan tanah sama FS dua tahun. Kita minta lebih pendek, kalau bisa satu tahun," katanya.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya